Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat 5 wilayah di Jawa Barat rawan terkena bencana gempa bumi dan tsunami (tsunamigenik).

Seluruh wilayah tersebut tercantum dalam Katalog Gempa Bumi Merusak tahun 1612-2014 (edisi kelima) yang ditulis oleh Supatoyo, Surono, dan Eka Tofani Putranto.

Tsunami (Foto ilustrasi)

Mereka menjelaskan sejumlah fakta terkait sumber gempa dan sejumlah wilayah rawan bencana.

Khusus di Jawa Barat terdapat 5 sebaran wilayah meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran.

Kassubag Mitigasi Gempa Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Akhmad Solihin mengatakan, wilayah rawan gempa bumi dan tsunami dalam katalog yang dibuat PVMBG berdasarkan pada sejarah kejadiannya.

"Kejadian gempa bumi di suatu tempat itu berulang. Artinya jika suatu daerah pernah terlanda gempa bumi besar, maka suatu saat akan mengalami kembali. Namun waktunya kapan belum tahu," ujarnya.

Ia mengatakan, katalog tersebut memberikan gambaran wilayah mana saja yang pernah mengalami gempa merusak dan perlu upaya mitigasi gempa bumi untuk masa yang akan datang.

Saat disinggung berkaitan dengan wilayah yang berpotensi tsunamigenik seperti yang disebutkan dalam riset ITB, pihaknya menyebut belum dapat memastikan akankah sama atau tidak dengan wilayah sebaran yang disebut dalam katalog tersebut.

"Wilayah rawan gempa bumi dan tsunami di sini berdasarkan sejarah kejadianan gempa dan tsunami-nya. Jadi tidak sedetil riset rekan-rekan dari ITB," ujarnya.

Seperti diketahui Lima daerah di Jawa Barat berpotensi diterjang tsunami setinggi 20 meter berdasarkan kajian Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kelima daerah itu berhadapan langsung dengan pesisir Selatan Pulau Jawa yaitu Sukabumi, Garut, Pangandaran, Cianjur dan Tasikmalaya.

"Kita terus dan Pemerintah Daerah meningkatkan kapasitas masyarakat dan Pemda bertahap membangunan komponen rambu evakuasi," kata Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya, Jumat 25 September 2020.

Dia mengatakan, gempa megathrust yang berada lempeng eurasia di laut Lepas Jawa akan berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 20 meter menuju daratan.

Daerah Sumatera, Selatan Jawa dan Selatan Nusa Tenggara mendapatkan dampak potensi gempa megathrust.

"Di situ ada potensi gempa, jadi kami siap siaga seandainya bencana terjadi kami lebih siap," ucap Tony.

Dia menjelaskan, ciri-ciri terjadi tsunami adanya gelombang laut yang tiba-tiba suruh. Kemudian jika masyarakat yang tinggal di pinggir pantai merasakan gempa segera mencari dataran tinggi.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar pinggir pantai meraksakan gempa segera menjauh karena itu potensi tsunami. Tapi masyarakat tidak perlu panik," kata dia.

Sebelumnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan riset penelitian mengenai potensi tsunami di pantai selatan Jawa setinggi 20 meter.***Galamedianews