Banjir akibat luapan kali Cilamaya dan kali bawah di Desa Muara Kecamatan Cilamaya Wetan, membuat 2,6 ribu jiwa krisis air bersih. Tak hanya itu, warga paling hilir sungai ini, terisolir secara dramatis. Pasalnya, selain jarang bantuan masuk, listrik juga dikabarkan mati hampir dua harian terakhir. 
Warga Muara Cilamaya Wetan, Masih Terisolir. Dibanding Banjir Wilayah Kota, Banjir perkampungan luput dari bantuan


"Mohon bantuan logistik untuk masyarakat desa muara, karena terisolir dan tidak bisa ke pasar, bahkan listrik juga mati dari hari kemarin padam,  sehingga sampai Selasa siang, masyarakat di 4 Dusun yang masih tergenang banjir krisis air bersih, " Ungkap Kades Muara, Iyos Rosita Selasa (9/2). 

Sebelumnya, Warga Dusun Krajan 1 Desa Muara, Dyah mengatakan, lampu mati semalaman membuatnya kesulitan mendapati air bersih. Dibutuhkan mendesak saat ini, selain makanan, popok dan obat-obatan diharapkan bisa turun segera. Sebab, saat banjir besar dua hari kemarin, akses jalan utama dan lokasi lainnya sudah sulit dilalui. "Banjirnya memang berangsur surut, tapi air bersih, popok bayi sampai makanan, masih sulit kita dapati, " Ujarnya. 

Diketahui, dampak banjir di Muara  Cilamaya ini sudah merendam 4 dusun dengan ketinggian air antara 40 - 100 meter. Terjadi di Dusun Krajan 1, Krajan 2, tanah timbul dan Tanjungjaya dengan jumlah total 733 rumah yang di huni 928 KK atau 2.689 jiwa. (Rd)