Seorang profesor anestesiologi dan perawatan intensif di King Saud University, Arab Saudi Prof Nasser Tawfiq mengatakan, keputusan menangguhkan sholat berjamaah di masjid selama Ramadhan dimungkinkan karena meningkatnya infeksi virus Covid-19.

Sholat Berjamaah

Saat melakukan wawancara dengan saluran Al-Ekhbariya, Prof Nasser Tawfiq menjelaskan masyarakat saat ini masih perlu mengikuti tindakan pencegahan penyebaran virus corona yang lebih massif.

"Dengan terus meningkatnya infeksi Covid-19 di Kerajaan, keputusan mungkin dibuat untuk menangguhkan sholat di masjid," ujarnya seperti dilansir Arab News, Sabtu (27/3).

Kementerian Kesehatan Arab Saudi terus menyerukan kepada seluruh warganya untuk mendaftar dan menggunakan vaksin Covid-19. Karena, vaksinasi akan membantu mencapai kekebalan masyarakat dari infeksi virus corona dan kehidupan bisa normal kembali.

Saat ini, pemerintah telah mendirikan lebih dari 500 pusat vaksinasi di seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi. Jumlah orang Arab Saudi dan ekspatriat yang telah menerima suntikan Covid-19 sejauh ini telah mencapai 3.865.638 orang.

Arab Saudi baru melaporkan tujuh kematian terkait Covid-19 pada Jumat (26/3) kemarin, sehingga jumlah kematian menjadi 6.637 orang. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga melaporkan 510 kasus Covid-19 baru. Infeksi baru tersebut berarti bahwa 387.292 orang telah tertular penyakit tersebut di Arab Saudi.

Negara ini telah memiliki 4.452 kasus aktif, 630 di antaranya berada dalam kondisi kritis. Sebagian besar kasus baru terjadi di Riyadh, yaitu 213 kasus, 94 kasus di Provinsi Timur, 79 kasus di Makkah, dan 20 kasus di Madinah. Ada 372 pemulihan pasien lebih lanjut, sehingga total ini menjadi 376.203.

Arab Saudi sejauh ini telah melakukan lebih dari 14,86 juta tes PCR, dengan 56.431 dilakukan dalam 24 jam terakhir. Sejak munculnya pademi Covid-19, klinik kesehatan yang didirikan oleh kementerian sebagai pusat pengujian atau pusat perawatan telah membantu ratusan ribu orang di seluruh Kerajaan Arab Saudi. Di antara pusat pengujian tersebut adalah pusat Taakad dan klinik Tetamman.

Pusat Taakad menyediakan pengujian Covid-19 untuk orang yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan, atau mereka yakin telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Seedangkan Klinik Tetamman menawarkan perawatan dan saran bagi mereka yang memiliki gejala virus seperti demam, kehilangan rasa dan bau, dan kesulitan bernapas.***

Sumber : Republika