Pilkades serentak gelombang II Tahun 2021 yang di selenggarakan di 177 Desa Minggu (21/3) kemarin, sempat dikhawatirkan anjloknya jumlah partisipasi pemilih karena ancaman penyebaran Covid-19. Namun, di luar ekspektasi, Pilkades dengan pemisahan TPS dan Protokol Kesehatan (Prokes) tahun ini, justru tinggi partisipasi pemilihnya di hampir semua desa di Karawang. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Karawang merilis secara resmi dari hasil penghitungan suara sebagaimana laporan BPD tiap desa yang di sampaikan para panitia sebelas, partisipasi pemilih di 177 Desa tembus 90 persen, dengan rincian desa terendah partisipasi 70,5 persen dan tertingginya nyaris sempurna di angka 98,18 persen. 

Bidang Pemdes melalui Kasie Tata Kelola Pemerintahan Desa DPMD Karawang, Andry Irawan mengungkapkan, berdasarkan pemantauan tim kabupaten bahwa tingkat partisipasi memilih di pilkades tahun 2021 ini mencapai 90 persen, meningkat tajam di banding Pilkades sebelumnya yang hanya sekitar 70 persen. Indikator yang mempengaruhi derasnya partisipasi pemilih ini, diyakini Andry, adalah faktor TPS yang berada di lingkungan masing-masing dan relatif renggang, bahkan aman dari penumpukan dan desak-desakan. Sehingga, tambahnya, masyarakat pemilih lebih fleksibel menggunakan hak pilihnya karena akses lebih dekat. "Faktor tingginya partisipasi pemilih ini, salah satunya di picu lokasi TPS yang aksesnya lebih dekat dan cenderung tidak harus berdesakan, " Katanya, Selasa (23/3).
foto Ilustrasi PILKADES

Ia juga apresiatif, karena pada Pilkades 2021 ini, desa dengan tingkat partisipasi terendahpun menembus angka 70,05%
dan Desa dengan tingkat partisipasi tertinggi mencapai 98,18%. Besarnya partisipasi ini, kalau mendeversiti berdasarkan kelompok desa urban-rural, maka sebut Andry, desa dengan karakteristik rural rata-rata menyentuh tingkat partisipasi sekitar 90%. "Kami berharap ini bisa menjadi modal legitimasi untuk kades terpilih nanti dalam melaksanakan pembangunan desa secara efektif, " Tandasnya. (Rd)