Sebuah pidato yang disampaikan oleh seorang anggota dewan di sebuah sekolah negeri dekat Melbourne, Australia, menuai kecaman. Pasalnya paparannya membuat murid-murid terperangah dan orang tua murid marah karena dia menyebut murid laki-laki kulit putih pemeluk Kristen sebagai para penindas.


Kejadian ini pertama kali publikasi oleh surat kabar Sunday Herald pada Minggu, 25 April 2021 lalu. Peristiwa itu persisnya terjadi di SMA Parkdale, yang berlokasi di wilayah pinggir Kota Melbourne, Australia pada pekan lalu.

Sunday Herald dalam pemberitaannya menjelaskan anggota dewan itu berasal dari Kingston Youth Services, yang ketika itu memberikan sebuah pemaparan mengenai ‘previlage, kata ganti dan interseksional pada sejumlah murid-murid usia 11 tahun.

Identitas anggota dewan yang berjenis kelamin perempuan itu, tidak dipublikasi. Dalam pemaparannya, dia meminta murid laki-laki, yang mengklaim sebagai kulit putih dan pemeluk Kristen untuk berdiri. Dia lalu melabeli mereka sebagai penindas.

Murid – murid tersebut tampak terkejut diperlakukan seperti itu. Mereka menceritakan pada surat kabar Sunday Herald bahwa mereka merasa malu dan kaget diperlakukan seperti itu.

Kepala SMA Parkdale mengutuk kejadian ini dan kecewa dengan cara pelajaran disampaikan. Akan tetapi, Kepala Sekolah memberikan sinyal kalau pemaparan di depan murid adalah yang biasa mereka lakukan. Sekolah mengklaim tidak tahu-menahu mengenai hal ini dan merasa malu dengan kejadian ini.

Sumber: rt.com