Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H Dasir mengimbau masyarakat, khususnya para calon jemaah haji untuk tidak mempercayai pemberitaan hoaks terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021, seperti penggunaan vaksin Sinovac.

"Jemaah Indonesia belum bisa masuk ke Saudi bukan karena mengunakan vaksin Sinovac, tapi karena Indonesia masih termasuk 20 negara yang ditangguhkan (suspend) Pemerintah Arab Saudi karena kasus Covid-19 belum melandai," jelas Khoirizi yang dilansir dari laman Kemenag, Sabtu (17/4/202).

Khoirizi mengakui, saat ini Pemerintah Arab Saudi menggunakan 3 vaksin di luar Sinovac dan sudah dilisensi oleh WHO perwakilan Arab Saudi. Tetapi tidak ada kalimat yang mengatakan Sinovac tidak diakui. Sinovac juga sudah dilisensi oleh WHO perwakilan Indonesia dan disampaikan ke WHO Arab Saudi.

Terkait dengan penggunaan vaksin tersebut, Khoirizi menyebutkan bahwa pihaknya berharap kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan hal ini, karena Kemenag adalah salah satu pengguna vaksin Sinovac untuk calon jemaah haji.

Terkait kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Khoirizi menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada informasi secara resmi dari Pemerintah Arab Saudi.

Namun demikian tetap diharapkan Indonesia mendapat kesempatan untuk mengirimkan jemaahnya berapa pun kuota yang diberikan oleh Arab Saudi. Dia meminta semua calon jemaah mempersiapkan diri, khususnya dalam pelaksanaan vaksinasi.

“Jadi atau tidaknya kita berangkat hanya dengan berserah diri. Apapun keputusan Arab Saudi merupakan keputusan terbaik untuk keselamatan jiwa warga muslim dunia, dan semoga kita dapat menerima dengan lapang dada,” harapnya, berita dikutip dari laman Harian Haluan.***