Sebanyak 5.238 peserta tengah berebut 440 formasi calon aparatur sipil negara Pemkab Gresik. Baik calon pegawai negeri sipil (PNS) maupun Tes Calon ASN, Digeledah Panitia, Ada Peserta Simpan Jimat pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Minggu (26/9), 1.035 perserta mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) di gedung WEP Jalan Jaksa Agung Suprapto.

Menjadi PNS dan PPPK masih menjadi impian banyak sarjana. Setiap kali ada lowongan, pendaftar selalu membludak. Mereka pun berikhtiar lahir dan batin. Bahkan, masih ada juga peserta yang kedapatan membawa jimat atau rajah bertuliskan huruf Arab.

Sebelum masuk ke gedung WEP. sejak pagi para peserta terlihat sibuk mempersiapkan persyaratan. Mulai bermasker dobel hingga mengenakan sarung tangan. Termasuk syarat harus negatif rapid test antigen. Saat memasuki ruang ujian, petugas pun melakukan pengecekan syarat-syarat tersebut.

Peserta juga mesti melewati tahap body cheking oleh panitia. Satu persatu peserta digeledah. Tidak boleh ada benda logam menempel pada tubuh peserta. Selain itu, peserta juga dilarang membawa barang apapun selain keperluan tes seperti pensil dan sejenisnya.

Nah, saat pemeriksaan tubuh tersebut, panitia mendapati peserta yang membawa selembar kertas dengan ukuran 10 x 15 cm. Ketika dilihat, kertas putih itu berisi tulisan huruf Arab dengan pena hitam sepanjang 10 baris. Huruf Arab itu sulit terbaca. ‘’Itu biasanya disebut jimat atau rajah,’’ ujar seorang panitia. Tak ayal, petugas pun menyita kertas tersebut. Peserta bersangkutan pun hanya bisa pasrah.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Gresik Adi Yumanto mengatakan, tidak salah apabila ada peserta berupaya secara lahir dan batin demi meraih cita-cita menjadi CPNS. Namun, sesuai aturan, tidak diperbolehkan membawa barang apapun ke dalam lokasi tes. “Barang itu memang ditemukan di saku peserta. Akhirnya, barang itu pun diamankan di ruang steril oleh petugaz,” ucap dia.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Tes CASN Pemkab Gresik Bahagiyo Santoso mengatakan, pada hari pertama kemarin terdapat tiga sesi tes. Pertama, ada 335 peserta, kedua 350 peserta, dan sesi ketiga 350 peserta. Pria yang juga menjabat Kabid Data dan Informasi BKD Gresik itu menyebut, di hari pertama tidak ada peserta yang melampirkan hasil swab positif Covid-19. “Jadi, untuk hari pertama tidak ada yang perlu penyesuaian jadwal. Semua sesuai jadwal,” ungkapnya.

Selain itu, pada hari pertama kemarin juga terdapat 16 peserta yang sedang hamil. Para bumil itupun mendapat tempat khusus. Yakni, di paling pinggir dekat dengan pintu. “Untuk bumil, comorbid, dan penyintas, bisa melampirkan surat yang menyatakan keadaan tersebut dari puskesmas maupun rumah sakit pemerintah,” imbuh Bahagiyo.

Dia berharap, pelaksanaan SKD hingga 30 September nanti bisa berjalan lancar. Pada hari pertama kemarin, pihaknya juga bersyukur jaringan internet juga lancar. “Sekarang tidak pakai server, sehingga tinggal jaringannya saja. Alhamdulillah hari pertama jaringannya lancar. Semoga bisa terus demikian,” pungkasnya.(jawapos)