Warga di seputaran Perumahan Pertmata Permai Desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan, di runding kecemasan saat wilayah Purwakarta dan Subang di guyur hujan lebat. Pasalnya, aliran sungai yang menuju hilir selalu mengancam pemukiman jika sesekali debit air meninggi dan di bedah di pintu air Barugbug Kecamatan Jatisari. Banjir tahunan yang terkesan tidak siap penanganan setiap tahunnya ini, harus terus terjadi dan membuat kecemasan berlebih bagi masyarakat sekitar. 

Ada yang menyikapinya santai karena terbiasa di kepung banjir dari tanggul kali Cilamaya, namun ada juga yang cemas karena "malas" mengungsi. 

"kalau saya sih hujan gede kecil santai saja, karena kalau banjir juga sudah jadi kebiasaan, sebab memang sejauh ini belum ada penanganan serius yang berarti. Jangankan Cilamaya, Karang Ligar saja yang banyak di kunjungi pejabat provinsi dan daerah juga masih tetap banjir terus, " Keluh Warga Tegalwaru, Asep Tahajarudin, Kamis (4/11).

Debit Air Sungai Cilamaya dan Kali Bawah Saat Musim Penghujan di Hulu Bikin Cemas Warga

Sementara warga lainnya, Nurbaeti mengatakan, Kecemasan pasti ada dikala musim hujan yang selalu saja menimbulkan banjir. Apalagi, harus ontime pantengin pengumuman Satya debit air saat musim penghujan. Dirinya sebut Ketua Kwarran Pramuka Cilamaya Kulon ini, sebagai warga yang selalu kena dampak banjir, berharap pemerintah supaya mengkondisikan segala dampak dan antisopasinya jauh-jauh hari, misalnya  memperbaik saluran-saluran air yang belum terkondisikan dengan baik/lancar, sampai dengan urusan tanggul rawan jebol yang seharusnya bisa segera tertangani.

"Cemas mah pasti, harusnya ini sudah terkondisikan jauh-jauh hari oleh pemerintah. Coba hilangkan rasa kecemasan masyarakat lewat penanganan serius, " Ujarnya. (Rd)