Budidaya rumput laut di Karawang diprediksi semakin moncer. Beberapa produk olahannya, seperti agar strip dan mi kristal rumput laut kini digemari sebagai makanan kesehatan.


Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Supriadi mengatakan, budidaya rumput laut di Karawang akan semakin berkembang seiring masyarakat kian menggemari makanan sehat dari rumput laut. 

"Saya berasumsi (budidaya) rumput laut ini akan tren ke depan karena hamanya juga relatif hampir tidak ada," ungkap Supriadi.

Usup Supriatna, Ketua Koperasi Mina Agar Makmur membenarkan soal itu. Meski dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Koperasi Mina Agar Makmur justru kebanjiran order.

“Alhamdulillah, pandemic Covid-19 tidak berpengaruh bagi kami. Produksi rumut laut kering dan produk olahan rumput laut tetap stabil, hanya awal Covid-19 dan masa PSBB saja turun sedikit karena pembatasan pekerja,” ujar Usup.

Permintaan rumput laut kering dan agar-agar rumput laut yang dihasilkan oleh koperasi Mina Agar Makmur cukup tinggi. Konsumen, kata dia, tertarik dengan mutu produk olahan koperasi binaan Subholding Upstream Regional Jawa Bagian Barat Field Tambun.

 “Ada permintaan olahan rumput laut 1 ton per bulan ke India, kami tolak. Kami tak sanggup memasok sebanyak itu. Kami juga baru mencoba memasok ke Jepang melalui pihak ketiga, itu pun baru 15 kilogram,” ujar Usup.

Koperasi tersebut menjual rumput laut kering kepada salah satu perusahaan pengolahan rumput laut di Jakarta. Setiap bulan dikirim sekitar 100 ton. “Kalau dirata-ratakan setiap tahun kami menjual 1.000-1.200 ton. Kalau kami produksi lebih dari 1.200 ton pun, perusahaan tersebut siap menampung,” ujarnya.

Harga jual rumput laut dari Koperasi Mina Agar Makmur Rp 5000 per kilogram. Dengan asumsi produksi 1.200 ton per tahun, koperasi mendapat keuntungan sekitar Rp 6 miliar. “Itu belum termasuk omzet dari pengolahan agar-agar rumput laut,” ujar Usup. 

Selain menjual rumput laut kering, koperasi ini juga memproduksi agar strip dan mi kristal rumput laut. Agar strip dan mi kristal rumput laut dilakukan di Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. 

Fasilitas pengolahan agar-agar rumput laut olahan Kelompok Anugerah Pertiwi cukup lengkap. Selain memiliki beberapa unit freezer, juga tempat pengeringan rumput laut, dan pengolahan racikan bumbu untuk penyedap rasa mie kristal dalam mangkuk kertas atau paper bowl. 

Ucup mengungkapkan, agar strip adalah makanan olahan rumput laut jenis Glacilaria sp yang mengandung serat tinggi dan cocok dijadikan menu diet. Makanan jenis ini banyak digemari di China dan Jepang.

Inovasi produk hilir rumput laut Kelompok Anugerah Pertiwi sejatinya bermula lewat Agar Strip yang diinovasikan pada 2018 berkat bantuan dari Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP), sekarang Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BP3KP). 

Selain agar strip, mi kristal rumput laut juga digemari. Mi kristal ini lahir dari kebiasaanya makan mi. Ia lalu terbersit mengembangkan mi kristal. Belakangan,  Usup mencoba merealisasikan ide itu. 

 “Saya coba pakai bumbu mie instan, kok enak juga," ujarnya.

Ucup memastikan mi kristal olahan Kelompok Anugerah Pertiwi, binaan Koperasi Mina Agar Makmur, berasal dari agar-agar rumput laut berkualitas terbaik. Produk ini dinilai sangat tinggi serat pangan dan rendah kandungan karbohidrat. Sehingga menyehatkan pencernaan. 

“Mie kristal ini cocok untuk makanan alternatif penderita gula darah tinggi/diabetes, diet rendah karbohidrat,” kata dia.

Usep menyebutkan, mi kristal agar-agar rumput laut ini banyak disukai. Bahkan salah satu konsultan kesehatan di daerah Jakarta  memesan mie kristal ini untuk diet kesehatan.

Konsultan itu pun menjadi pelanggan setia. Awalnya konsultan tersebut membeli 100 buah, kemudian berkembang menjadi 5 ribu buah. Kini sudah menembus 11 ribu buah. Diketahui, total kapasitas produksi mi kristal Kelompok Anugerah mencapai 15.000 buah.

 “Produk mie kristal ini cukup berhasil dan paling digemari. Dietnya itu enak,” ujar Usup.

Mi kristal agar-agar rumput laut olahan dijual Rp 10 ribu untuk ukuran mangkuk 7 gram. Sedangkan dalam wadah plastik ukuran 30 gram dilepas pada harga Rp 30 ribu. (diks)