Breaking News
---

Datangi Pesantren di Manggungjaya, Kepala Kemenag Karawang Berbelasungkawa


Didampingi Kasie Bimas Islam H Yakub Al Fauzi , Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karawang H Dadang Ramdani sambangi komplek pesantren Tahfidzul Qur'an Miftahul Khoirot di Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Senin sore (21/02/2022). 

Pesantren asuhan KH Agus Abdullah Muhtadi tersebut, di hempas duka mendalam karena 8 santrinya menjadi korban meninggal dunia tragedi kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.00 Wib. Selain menyampaikan langsung bela sungkawa kepada pengasuh pesantren, Kepala Kemenag yang juga di dampingi Kapolres AKBP Aldi Subartono dan Anggota DPRD Karawang menyaksikan langsung saat proses evakuasi para korban di lingkungan pesantren yang sebelumnya di asuh Mustasyar PCNU Karawang KH Abah Muhtadi Mawardi Alhafiz tersebut.
Kepala Kemenag Bersama Kasi Bimas dan Kepala KUA Cilamaya Kulon Saat Meninjau Lokasi Kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot


"Saya atas nama Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karawang mengucapkan belasungkawa dan juga keprihatinan yang sedalam –
dalamnya atas musibah kebakaran pada Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang, yang menyebabkan 
meniggalnya para santri sebanyak 8 (Delapan) Orang, " Kata Kepala Kemenag Karawang H Dadang Ramdani.



Ia menambahkan, kejadian ini menorehkan luka dan kesedihan yang mendalam bukan hanya kepada keluarga korban dan pihak pondok pesantren, tetapi juga dirasakan oleh pihaknya dan masyarakat kabupaten Karawang. Karenanya, semua pegawai Kemenag Karawang, ia pastikan turut mendo’akan kepada santri yang menjadi korban meninggal dunia, semoga khusnul khatimah dan korban luka yang sedang menjalani perawatan di layanan medis, juga segera disembuhkan. 


"Kami mengajak semua pegawai dan masyarakat untuk Sudi kiranya mendoakan setulus hati kepada para korban, juga keluarga yang ditinggalkan mudah-mudahan di berikan keikhlasan dan kesabaran yang sebesar- besarnya. Karena kami yakin mereka adalah para syuhada, karena mereka sedang belajar Ilmu agama di pesantren, oleh karena itu kami memiliki keyakinan pula, bahwa mereka ada mujahid fisabililah, " Tandasnya. (Rd)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan