Partai Golkar menjadi pilihan teratas dalam preferensi partai politik yang dipilih masyarakat jika Pilpres digelar saat ini. Berdasarkan hasil sigi Dinamika Survei Indonesia (DSI) yang dirilis pada Jumat 18 Maret 2022, beringin dipilih oleh 16,1 persen responden.

Koordinator Survei Nasional DSI, Permadi Yuswiryanto menuturkan tingkat preferensi publik terhadap Golkar paling tinggi diantara tujuh partai politik yang berpeluang lolos ambang batas parlemen atau parlementary threshold sebesar 4 persen.

"Partai Golkar berhasil menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 16,1 persen. Hasil ini menunjukan peningkatan dibandingkan hasil pemilu 2019 dan survei DSI bulan Desember 2021 yang menunjukkan tingkat keterpilihan Golkar sebesar 13,6 persen," kata Permadi.

Urutan dua ditempati PDIP yang pada pemilu 2019 keluar menjadi pemenang. Berdasarkan sigi terbaru DSI, PDIP dan Golkar bertukar posisi. Elektabilitas banteng moncong putih 14,8 persen atau kalah dari beringin dengan selisih 1,3 poin.

Posisi tiga diisi Partai Gerindra dengan elektabilitas 14,6 persen, kemudian Demokrat dengan elektabilitas 7,2 persen. Menyusul di bawahnya PKS dengan 6,3 persen, PKB 5,2 persen, dan Partai Nasdem 5,1 persen.

Permadi juga mengungkap, hasil survei memotret PAN dan PPP terdepak dari Senayan. Preferensi politik masyarakat terhadap PAN dan PPP masing-masing hanya 2,2 persen dan 1,7 persen.

"Kemudian juga Perindo (dengan elektabilitas) 2,1 persen, Partai Hanura 1,1 persen, PBB 1,1 persen, Partai Garuda 1,3 persen, PSI 1,1 persen, Partai Berkarya 0,8 persen, PKPI 0,2 persen," demikian kata Permadi Yuswiryanto.

Survei DSI ini dilakukan pada 2 hingga 15 Maret 2022 dengan melibatkan 2.500 responden berusia 17 tahun ke atas atau memiliki hak pilih pada pemilu di 479 kabupaten kota di Indonesia.

Survei menggunakan metode multistage random sampling, memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error plus minus 1,92 persen.(***)