Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang mendorong digitalisasi sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. 

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Diktiristek, Nizam,

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Diktiristek, Nizam, menyampaikan pada 2021 sudah dimulai dengan belanja pemerintah maupun pemerintah daerah untuk digitalisasi sekolah.

Menurutnya itu sangat besar dan masif melalui belanja elektronik, sehingga lebih transparan dan akuntabel.

“Pada saat yang sama kita mengembangkan produk laptop merah putih dalam negeri, yaitu produk-produk  industri laptop dalam negeri kita dorong untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)-nya,” papar Nizam dalam konferensi pers  Peran Pemerintah dalam Pengembangan  Lokal Konten dan Media Pembelajaran: SE MenPAN RB Nomor 8 Tahun 2022 secara daring, Kamis (7/4/2022).

Disebutkan, untuk meningkatkan TKDN itu Kemendikburistek mendorong Perguruan Tinggi untuk berkolaborasi dengan industri, misalnya satu industri laptop itu saat ini TKDN nya dekat dengan 30 persen. Didampingi Perguruan Tinggi itu bisa meningkatkan 30 persen jadi 40 persen.

Dari 2020/2021 dan 2022 ini, pihaknya mencetuskan agar belanja dari sekolah-sekolah melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), melalui dana alokasi khusus daerah itu semuanya bisa dibelanjakan pada produk-produk ke laptop dengan divisi di dalam negeri, tentu tidak hanya device hardware dan software.

“Itu sangat bagus untuk kolaborasi antara industri game dengan sekolah, dan kampus agar konten-konten pembelajaran itu semakin menarik, dan semakin  sesuai dengan perkembangan dunia saat ini,” ungkapnya.(edu)