Menko Polhukam Mahfud MD merespons soal rencana aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen termasuk mahasiswa pada 11 April 2022 mendatang. Dia menilai aksi tersebut merupakan bagian dari demokrasi.

Foto ilustrasi

"Pemerintah menilai adanya unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi," kata Mahfud MD dalam keterangannya usai memimpin rapat koordinasi terbatas mengenai perkembangan situasi politik dan keamanan di dalam negeri, Sabtu (9/4).

Rapat tersebut dihadiri Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Kepala BIN, Panglima TNI, Kepala Staf Presiden dan Wakabaintelkam mewakili Kapolri, beserta sejumlah pejabat Eselon I Kemenko Polhukam.

Meski bagian dari demokrasi, Mahfud berharap demo tersebut bisa dilakukan dengan tertib dan tidak diwarnai dengan aksi anarkis.

Mahfud MD

"Indonesia juga adalah negara nomokrasi atau negara hukum. Untuk itu, pemerintah mengimbau agar di dalam menyampaikan aspirasi supaya dilakukan dengan tertib, tidak anarkis, dan tidak melanggar hukum," kata Mahfud.

"Yang penting, aspirasinya bisa didengar oleh pemerintah dan masyarakat," pungkas dia.

Dalam beberapa hari terakhir, aksi demonstrasi mahasiswa muncul ke permukaan merespons sejumlah isu nasional. Salah satunya soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dan penundaan pemilu. Mereka menyatakan penolakan atas wacana itu.

Demonstrasi pun pecah di sejumlah daerah. Mulai dari Bogor, Jawa Tengah, Makassar, hingga DIY.

Bahkan aksi nasional diwacanakan akan dilakukan di Jakarta pada 11 April mendatang. Aksi tersebut akan dilakukan oleh aliansi mahasiswa dan elemen masyarakat.

Menjelang aksi tersebut, beredar salah satu poster atau flyer seruan aksi unjuk rasa di media sosial. Aksi itu mengatasnamakan #STMBergerak yang titik aksinya berlokasi di Istana Negara.

Dalam poster tersebut, tertulis STM Bergerak !!! Se-Jabodetabek, #PantangPulangSebelumMenang!!!, #GanyangKetidakAdilan, #TolakkenaikanhargaBBM, #Turunkan Jokowi, #HapusKeswenang-wenangan, #BerantasKedzoliman.

Selain itu muncul juga postingan seruan aksi 11 April bertuliskan #JakartaTutup sampai #JokowiTurun. Serentak, mahasiswa dan rakyat bersatu! Namun dari semua postingan itu, tidak tertulis penanggung jawab aksi maupun kontaknya.(*)