Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut alasan penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax lantaran tingginya harga minyak mentah.

"Karena 92 persen ongkos produksi itu harga crude," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 6 April 2022.

Foto ilustrasi SPBU Pertamina

Saat ini, kenaikan harga minyak mentah disebutnya luar biasa. Jika dibandingkan tahun lalu peningkatan minyak mentah sudah mencapai dua kali lipat.

"Kalau tahun lalu itu USD60 per barel, makanya di APBN kita menetapkan asumsi USD63 per barel, hari ini sudah USD118 per barel. Jadi kenaikannya hampir dua kali lipat. Malah pada 25 Maret itu naik menjadi USD124 per barel," jelasnya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati

Nicke menambahkan, penyesuaian harga BBM setara pertamax ini tidak dilakukan oleh Pertamina sendiri tetapi juga dilakukan oleh perusahaan lainnya. Justru, Pertamina tidak melakukan kenaikan harga Pertamax drastis seperti badan usaha lain.

"Pertamina naiknya tuh cuma Rp12.500. untuk itu, pertamina subsidi Rp3.500 per liter karena kita BUMN, kita memahami kesulitan masyarakat, tapi enggak bisa tanggung semuanya karena pertamina badan usaha, semua mengharapkan untung, ada dividen. Jadi mohon dipahami," ucapnya.

Nicke justru bertanya mengapa saat Pertamina menyesuaikan harga diprotes sedangkan badan usaha lain tidak. "Perusahaan lain kompetitor lain naik Rp16 ribu, pada ribut nggak? Sama lho RON 92," pungkasnya.(medcom)