Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mengajak partisipasi pihak ketiga melalui kerja sama kemitraan untuk memperluas pangsa pasar Badan Usaha Milik (BUM) Desa.

Foto : Menteri Desa

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengatakan kerja sama kemitraan itu merupakan salah satu program pendampingan Kemendes PDTT dalam rangka meningkatkan kinerja BUM Desa.

"Di manapun pendampingan harus dilakukan sampai penjualan dalam skala luas. Produksi apapun harus disiapkan pemasarannya juga. Makanya kita dalam setiap kegiatan menggandeng pihak off taker," ujar Mendes PDTT .

Menurut Menteri Abdul Halim, dalam pola kemitraan ini, pihak ketiga akan menjadi penjamin komoditas hasil produksi BUM Desa.

Dengan adanya jaminan pembelian, portofolio BUM Desa maupun BUM Desa Bersama dipastikan akan meningkat dan produksi lebih efisien karena telah memiliki pangsa pasar. 

“Hal yang penting dan pasti dilakukan adalah menyediakan pihak ketiga sebagai penjamin komoditas hasil produksinya. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah BUM Desa maupun BUM Desa Bersama untuk memasarkan barang maupun jasa yang diproduksi,” jelasnya.

Menteri Abdul Halim mencontohkan kemitraan antara BUM Desa Bersama Guci Seroja dengan menggaet PT. Berdikari sebagai penjamin pembelian atau penyalur produknya.

Kemitraan antara BUM Desa Bersama Guci Seroja dan PT Berdikari di unit usaha peternakan terpadu diharapkan menjadi langkah menuju ketahanan pangan hewani di desa, yang sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.

“Peternakan Terpadu BUM Desa Bersama Guci Seroja diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Untuk mendukung hal tersebut, Kemendes PDTT menghubungkannya dengan PT Berdikari sekaligus pendamping profesional yang ahli di bidangnya, Doktor Sri Wahyuni,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan pesan Presiden agar desa bisa mengantisipasi tantangan ketahanan pangan baik nabati dan hewani pasca pandemi.

Oleh karena itu, katanya, produksi daging harus ditingkatkan agar mampu menutupi kebutuhan terhadap komoditas tersebut yang semakin meningkat dan mengurangi ketergantungan akan impor.

"BUM Desa Bersama menaikkan skala ekonomi supaya lebih maju tentu disesuaikan dengan potensi desa. Pada pilot project itu kan sebenernya satu upaya menyongsong tantangan Ketahanan pangan," tandasnya.(rls)