Jalan Lingkar Gentong Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi ajang uji nyali bagi pemudik yang memilih jalur selatan untuk menuju kampung halaman atau kembali ke Bandung atau Jakarta.

Mereka harus siap menghadapi kemungkinan kemacetan di jalur neraka ini. Kemacetan di Jalan Lingkar Gentong saat arus mudik dan arus balik Lebaran bisa dikatakan horor.

Sebab, kemacetan bisa menyebabkan antrean kendaraan di jalur utama Jakarta/Bandung-Tasikmalaya atau sebaliknya itu hingga puluhan kilometer. Akibatnya, perjalanan para pemudik menjadi tiga kali lebih lama dari hari-hari biasa.

Seperti yang dialami salah satu pemudik, Sudrajat. Akibat kemacetan yang luar biasa, ia harus menghabiskan waktu sekitar 8 jam untuk bisa melewati Jalur Lingkar Gentong saat mudik pada H+2 Lebaran.

"Saya jam 03.00 subuh sudah berada di Limbangan (Kabupaten Garut), baru sampai Ciawi (Kabupaten Tasikmalaya) jam 11 siang. Tujuan Kota Tasikmalaya, ini pun masih terjebak macet," kata Sudrajat kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (5/5/2022).

Untuk diketahui, jarak Limbangan ke Ciawi sekitar 34 kilometer. Jika waktu tempuh dari Limbangan ke Ciawi sekitar 8 jam, maka rata-rata dalam waktu satu jam kendaraan hanya bergerak 4 kilometer.

Sudrajat tidak sendirian. Banyak ribuan pemudik lain yang terjebak kemacetan. Saat arus balik jalur Limbangan-Gentong ini semakin menumpuk karena pertemuan antara wisatawan yang akan menuju Pantai Pangandaran dan arus balik menuju Bandung-Jakarta.

Perjalanan pun bisa ditempuh lebih dari 14 jam. Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (4/5/2022) malam, kemacetan arus balik Lebaran terjadi mulai dari Jalan Raya Jamanis Rajapolah hingga Jalan Lingkar Gentong.

Kendaraan roda empat antre dan hanya melaju sedikit demi sedikit, sedangkan kendaraan roda dua terpaksa menggunakan bahu jalan agar bisa menerobos kemacetan.

Rian, pemudik dari Kota Banjar menuju Bandung, mengaku sudah berada 13 jam berada di jalan dan belum sampai ke tempat tujuan. Padahal di hari-hari biasa, Banjar-Bandung bisa ditempuh hanya dalam waktu 4 jam.

"Mudik kali ini bisa dibilang melelahkan, karena dari Banjar menuju Bandung saja bisa memakan waktu 13 jam. Kalau waktu normal hanya butuh waktu 4 jam saja," kata Rian di Jalan Lingkar Gentong.

Untuk mengurai kemacetan di Jalan Lingkar Gentong, Polres Tasikmalaya melakukan sistem satu arah atau one way. Mulai dari Limbangan, Kabupaten Garut hingga Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Kendaraan dari lawan arah diarah menuju jalan-jalan alternatif.

Bagi para pemudik yang akan menuju Bandung atau Jakarta ada beberapa pilihan jalur alternatif. Pertama, untuk tujuan Bandung, pemudik bisa melewati Singaparna Kampung Naga, Garut, Leles, dan kemudian tembus Nagreg-Bandung.

Jalur ini ada potensi kemacetan tapi relatif lebih aman dan bisa ditempuh dalam waktu 6 jam sampai di Bandung. Pilihan Kedua, untuk tujuan Bandung-Jakarta, pemudik bisa menggunakan jalur tengah. Dari arah Rajapolah dan Ciamis-Cihaurbeuti, pemudik bisa ambil kiri ke arah Panjalu.

Jalan Lingkar Gentong Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi ajang uji nyali bagi pemudik yang memilih jalur selatan untuk menuju kampung halaman atau kembali ke Bandung atau Jakarta. FOTO/DOK.SINDOnews.

Jalur ini relatif sepi, dengan kondisi jalanan bagus. Jalan yang akan dilalui di jalur ini; Panumbangan-Panjalu-Cikijing Majalengka. Sesampai di Majalengka, pemudik bisa cek rute tercepat, apakah bisa masuk pintu tol Ciperna, Cirebon, Pintu Tol Sumberjaya Majalengka atau Kertajati.

Jaraknya sekitar 40-45 km dan bisa ditempuh 1,5 jam dalam situasi normal. Pengalaman tim MNC Portal yang melalui jalur ini, Kamis (5/5/2022) siang, dari Tasikmalaya menuju Jakarta hanya ditempuh 5,5 jam. Selamat mencoba. (*)