Breaking News
---

Evakuasi TNI AL Kecelakaan Kapal Angkut Peti Kemas di Selat Malaka

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menyediakan dua KRI dan Kapal Patroli (Patkamla) membantu pengamanan sekaligus kecelakaan laut yang dialami TB. Mega Daya 43 di Perairan Selat Malaka, Kamis (26/5/2022).

 
TB Mega Daya 43 menarik Tongkang Marcopolo 188 bermuatan kontainer. Sedangkan Dua KRI yang membantu kapal tersebut terdiri dari KRI Parang 647, KRI Pulau Rusa 762.
 
Dalam resmi Dispenal, mengungkapkan, kecelakaan laut ini terjadi akibat cuaca buruk, angin kencang serta gelombang kuat, sehingga 18 unit muatan berupa container/peti kemas dari jumlah 195 jatuh ke laut. 
 
Kejadian berawal saat nakhoda kapal Julianto Panjaitan menginstruksikan ABK-nya untuk melakukan pemendekan tali penarik Tug Boat Mega Daya 43 yang menggandeng Tongkang Marcopolo 188 dalam pelayaran dari IKKP Perawang dengan tujuan Singapura pada Kamis 26 Mei 2022 di selatan pulau Nipah.
 
Saat tali berhasil diperpendek sampai ke second towing tongkang sudah terlihat miring ke kiri dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat sehingga nakhoda memberi arah untuk memanjangkan towing kembali. 
 
Melihat situasi itu chief officer TK. Mega Daya 43 melakukan komunikasi dengan pihak kantor/agen dan nakhoda segera mengubah haluan menuju Pulau Karimun guna meminta izin untuk mengandaskan tongkang. Pada saat proses tarik menuju Pulau Karimun sebagian container yang berada di Tongkang Marcopolo 188 telah jatuh dan terapung di laut sebanyak 18 container. Kondisi tongkang miring dengan sudut perkiraan 60 derajat.
 
Selanjutnya Nakhoda menginstruksikan kepada ABK agar segera melepaskan tali penarik. Kemudian TBC. Mega Daya 43 yang diawaki 10 ABK setelah bantuan sekitar tongkang untuk menunggu 
 
Tidak unsur unsur TNI AL kemudian membantu mengamankan jalur pelayaran dari bahaya pelayaran kontainer-kontainer yang beroperasi, melaksanakan koordinasi dengan gelar KRI dan KSOP Tanjung Balai Karimun guna membroadcast agar kapal-kapal yang berlayar di area tersebut meningkatkan kewaspadaan serta melaksanakan perbantuan proses kontainer yang terapung ditarik menuju tepi pantai Pulau Karimun Anak.
 
Hal itu juga bertujuan agar tidak terhanyut ke alur pelayaran sekitar perairan pulau Karimun dan perairan pulau Nipah yang dapat mengganggu alur Lalu lintas Pelayaran internasional, sambil menunggu Tim Salvage yang didatangkan dari Jakarta. 
 
Aksi gerakan cepat dilakukan TNI AL sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono agar dapat memberikan bantuan terhadap kesulitan rakyat dengan mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga keberadaan Prajurit TNI AL di mana pun dapat bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya. (SD)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan