Ini Ombak Tertinggi di Dunia, Lebih Tinggi dari Monas
Di mana ombak tertinggi di dunia yang pernah terjadi? Jika Anda menjawab ombak tsunami letusan Gunung Krakatau pada 1883, atau tsunami Aceh pada 2004, maka jawaban Anda salah.
Ombak tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah manusia modern terjadi di Lituya Bay, Alaska. Tidak tanggung-tanggung, tinggi gelombangnya mencapai 524 meter, nyaris empat kali lipat dari Monumen Nasional (Monas) yang tingginya cuma 132 meter.
Gelombang tersebut muncul pada Juli 1958, dan dipicu oleh gempa 8,3 magnitudo. Ini bukanlah tsunami tektonik. Gelombang tercipta dari batu-batuan raksasa yang masuk ke laut secara bersamaan.
Peneliti mengestimasi kira-kira 30 juta meter kubik batuan yang masuk ke laut dan menyebabkan megatsunami. Namun faktor terbesar adalah bentukan teluk dari Lituya Bay yang memungkinkan gelombang besar dan semakin besar.
Melansir berita dari laman Kumparan, berdasarkan geografis dari Lituya Bay, teluk ini cenderung tertutup dengan hanya 300 meter penghubung dengan laut Alaska. Teluk ini memiliki panjang 14,5 km dan lebar maksimal 3,2 km.
Ketika reruntuhan batu dari pegunungan di sekitarnya masuk ke laut, tercipta gelombang. Karena bentukan teluk yang sempit, gelombang tidak menyebar lalu menghilang, tapi menjadi sangat besar, menyebar hingga ke bibir teluk. Peristiwanya mirip dengan kondisi jika Anda menggoyang-goyang bak mandi dengan gayung.
Tsunami ini berdurasi singkat, tidak seperti tsunami tektonik yang bertahan lebih lama.
Ini adalah gelombang terbesar yang tercatat dan ada saksinya.- Hermann Frtiz, profesor teknik sipil dan lingkungan di Institut Teknologi Georgia -
"Tsunami yang disebabkan oleh tanah longsor bisa sangat besar di dekat sumbernya, tetapi terurai dengan cepat," ungkap Frtiz yang memiliki beberapa penelitian tentang tsunami Lituya Bay.
Dibandingkan dengan tsunami tektonik yang tidak sampai ratusan meter tapi dapat menyebar sangat jauh. Namun ketinggian gelombang tsunami tektonik biasanya naik ketika mencapai pantai.
Tsunami Lituya Bay ini hanya memiliki ketinggian 100 m ketika menyentuh dataran, dan tidak menyebar di luar area teluk, seperti teluk Alaska. Dilaporkan ada total 5 korban tewas, yang semuanya berada di atas kapal di teluk ketika tsunami terjadi.(*)
