Dinas Kesehatan Karawang mencatat, kasus DBD sejak Januari hingga Juni 2022 mencapai 743. Sedangkan pada 2021 periode yang sama, kasus DBD hanya 568.

Foto ilustrasi

Sementara angka kematian akibat DBD pada 2022 sebanyak delapan warga.

Oleh karenanya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu meminta warga untuk memperhatikan talang air rumah masing-masing karena dapat berpotensi menjadi sumber penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Data terkini Covid-19 di Karawang

Yayuk mengatakan, banyak sejumlah tempat yang terlupakan masyarakat yang ternyata menjadi sumber berkembang biaknya nyamuk DBD.

"Tempat-tempat potensial menjadi genangan air, misal di talang air rumah, tempat air minum burung ayam, dispenser, itu jadi potensi saranh nyamuk yang terlupakan," kata Yayuk saat dihubungi, pada Kamis (30/6/2022).

Dia juga meminta, masyarakat di rumahnya ada kolam agar diisi ikan dan juga jika ada tempat penampungan air yang sulit dijangkau agar diberikan serbuk abate.

"Jangan ada yang menggantung semisal pakaian, juga barang-barang bekas ban, botol jangan sampai menumpuk karena menjadi genangan air sebagai tempat sarang nyamuk," beber dia.

Yayuk meminta agar masyarakat mewaspadai penyakit DBD dengan melakukan upaya pencegahan dan pengendaliannya.

Upaya pencegahan itu melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3M plus.

Yakni, menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas.

"Plusnya itu dengan melakukan upaya tambahan seperti memakai kelambu, obat nyamuk. Dan dilakukan fogging sebagai langkag terakhir dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD," katanya. (Rd)