Tragedi penganiayaan aparat Desa di Kecamatan Tempuran, sempat heboh dan menyita keprihatinan. Menyusul, tindak pidana penganiyaan ini terjadi di duga karena urusan 'proyek' yang dianggap tidak memuaskan oknum pelaku penganiyaan.
Foto : Kapolsek Tempuran AkP Rigel Suhakso saat Minggon Kecamatan di Tempuran

Atas kejadian yang sudah berlalu sepekan terakhir, Kapolsek Tempuran AKP Rigel Suhakso meminta semua Kades dan Perangkat Desa jadikan kejadian ini pelajaran penting untuk memasukkan komunikasi dengan aparat kepolisian, sekurang-kurangnya dengan Babinsa dan Babinkamtibmas setempat.

"Ini jadi pelajaran, demi kondusifitas wilayah dan masyarakat desa, ada kegiatan apapun kedepan kita minta keterlibatan aparat desa bisa masif komunikasi dan berkoordinasi dengan polisi. Karena, diakuinya ,saat ini marak oknum-oknum dan pihak ketiga yang mengatasnamakan ini itu, berdalih memonitoring proyek fisik di desa-desa dengan ancaman dan tidak bertanggung jawab, setidaknya komunikasilah dengan Babinsa dan Babinkantibmas setempat, " Pinta Kapolsek di sela Minggon Kecamatan, Selasa (9/8/2022).


Soal tidak pidana penganiaya terhadap salah satu aparat desa di Tempuran, sambung Kapolsek itu langsung di tangani Polres Karawang. Untuk itu, atas kejadian yang sudah terjadi, kita berharap kerjasama semua pihak agar sama-sama membantu tugas - tugas kepolisian dalam mewujudkan keamanan dan kondusifitas wilayah desa.

"Mari kerjasama bareng Polisi, jangan sungkan libatkan kami untuk pengamanan di desa-desa dari ancam oknum dan pihak yang tidak bertanggung jawab, "Pungkasnya. (Rd)