Breaking News
---

Garut Bersama 4 Kabupaten/Kota di Jawa Barat Terima Penghargaan Daerah Paling Inovatif

Kabupaten Garut meraih penghargaan dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi Kategori Daerah Kabupaten Paling Inovatif di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022.

Garut bersama 4 Kabupaten/Kota di Jawa Barat Terima Penghargaan Daerah Paling Inovatif

Pemberian penghargaan digelar dalam acara bertajuk Jabar Stunting Summit (JSS) 2022, hari ke-2, berlangsung di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/13/2022).

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Garut, juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Garut dr. Helmi Budiman.

Kabupaten/kota dan kepala daerah tersebut dianggap konsisten menurunkan stunting di daerah masing-masing. Turut mendapat penghargaan ketua TP PKK, organisasi kemasyarakatan, dan perusahaan melalui progam CSR- nya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir pada Jabar Stunting Summit 2022 mengingatkan Jabar adalah kunci menekan stunting di Indonesia. Keberhasilan nasional menekan stunting tergantung keberhasilan di Jabar.

Sebabnya, Jabar merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, yang berarti jumlah balitanya pun paling banyak.

"(Jabar) Penting sekali untuk bisa menurunkan angka stunting nasional, karena penduduknya yang paling banyak balitanya juga yang paling banyak. Jadi kalau Jawa Barat sukses, nasional pasti akan sukses menurunkan dari 24 persen ke 14 persen," katanya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyadari angka kelahiran di Jabar cukup tinggi. Hal ini memperbesar peluang bayi terkena stunting akan tinggi pula, jika orang tuanya tidak memiliki pemahaman dan pengetahuan stunting yang memadai.

"Hampir 800 ribuan bayi lahir di Jawa Barat karena produktivitasnya tinggi, baru setahun menikah sudah pada hamil. Jika bayi-bayi ini mengalami stunting, tentu mimpi besar menjadi ekonomi besar dunia bisa terkendala," ucapnya

Menurut Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil- yang menjadi poin penting dalam pencegahan stunting adalah bukan pada anaknya tapi orang tua, terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan perempuan belum menikah. Jika ketiga subjek ini memiliki daya upaya mencegah, maka stunting akan turun dengan sendirinya.

Melalui Jabar Stunting Summit 2022, Pemda Provinsi Jabar berkomitmen terus mengevaluasi seluruh instrumen pencegah stunting agar gerak dan aksinya bisa sinergi dan komprehensif.

Kang Emil mengapresiasi survei stunting dari Kemenkes dilakukan setiap tahun sehingga angkanya relatif terpantau dan memudahkan upaya penanggulangan stunting.

"Saya senang bukan lima tahunan surveinya, setahunan. Mungkin nanti awal Januari Pak Menteri yang akan rilis stunting Jawa Barat dari 24 persen turun ke berapa," ujar Kang Emil.

Wabup Garut, usai menerima penghargaan mengungkapkan, penghargaan ini merupakan apresiasi dari Pemda Provinsi Jabar terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut, salah satunya yaitu adanya pengukuran tinggi badan terhadap semua balita yang merupakan salah satu kegiatan dari program Temukan, Obati, Sayangi balita Stunting (TOSS).

“Dari situ alhamdulillah ketemu karena kalau data yang disebutkan oleh pemerintah pusat (melalui) SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) itu adalah hasil survei, tidak tau orangnya siapa, makanya kita melakukan pengukuran terhadap seluruh balita kita dan ditemukanlah 15,6% by name by adress-nya ada, sehingga ketika ditemukan by name by adress penanganannya pun langsung,” katanya.

Selain itu, lanjut Helmi, penghargaan ini juga diberikan atas inovasi Pemdakab Garut yang mengeluarkan anggaran untuk pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu dan telur, yang memiliki pengaruh luar biasa terhadap pertumbuhan tinggi badannya.

Helmi menambahkan, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah untuk mencapai target dari pemerintah pusat yaitu 14% di tahun 2024. Ia mengatakan, berdasarkan survei SSGI tahun ini, terdapat penurunan sebesar 15% di mana yang sebelumnya 35% menjadi 20%.

“Muda- mudahan ada penurunan dan tentu perhatian bagaimana kita harus menyiapkan gizi lagi buat anak anak itu yang berkelanjutan. Yang kedua ya, kita tidak boleh ada lagi anak yang lahir dengan tinggi badan yang dibawah standar, nah ini caranya bagaimana agar ibu hamil bahkan sebelum hamil, ketika nikah pun ini harus terdeteksi ini. Jadi kita fokus bagaimana kepada anak baru lahir jangan sampai ada yang stunting,” ucapnya.

Helmi menegaskan, permasalahan stunting ini merupakan tanggung jawab bersama. Ia menyampaikan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk menyiapkan generasi muda ke depan demi menuju generasi emas di tahun 2024.

“Jangan sampai ada yang stunting, makanya mari kita bergerak semuanya memperhatikan tetangga kita, memperhatikan saudara saudara kita, terutama lingkungan, perhatikan lingkungan jangan sampai lingkungannya tidak bersih ya, lingkungannya kotor karena faktor lingkungan yang paling besar,” ujarnya.

Berikut Kabupaten/kota yang meraih penghargaan dengan Kategori Delapan Aksi Konvergensi

Kabupaten/Kota Terbaik.

(1) Kabupaten Sumedang, (2) Kota Bandung, (3) Kota Bogor.

Kabupaten/Kota Paling Berkomitmen.

(1) Kota Depok, (2) Kota Cimahi, (3) Kabupaten Bandung Barat (4) Kabupaten Subang, (5) Kabupaten Bekasi.

Kabupaten/Kota Paling Inovatif.

(1) Kabupaten Purwakarta, (2) Kabupaten Ciamis, (3) Kabupaten Indramayu, (4) Kabupaten Tasikmalaya, (5) Kabupaten Garut.

Kategori Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Paling Berkomitmen.

(1) Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan, dan (2) Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri.

Kategori Ketua TP PKK Paling Berkomitmen.

(1) Sonya Fatmala (Bandung Barat) dan (2) Elly Farida (Kota Depok).

Perusahaan Paling Berkomitmen.

(1) PT. Tirta Investama Subang, dan (2) PT. Cikarang Listrindo.

Sementara Organisasi Sosial Kemasyarakatan Paling Berkomitmen yakni Nutrition International.  (Jbl)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan