Polri Dirikan 2.787 Posko Operasi Ketupat 2023
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendirikan 2.787 posko Operasi Ketupat 2023 yang terdiri atas pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu yang tersebar di sejumlah tempat di seluruh wilayah Indonesia.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam gelar pasukan Operasi Ketupat 2023 di Silang Monas, Jakarta, Senin, menjelaskan dari 2.787 posko tersebut terdiri atas 1.850 pos pengamanan (Pospam), 713 pos pelayanan (Posyan) dan 217 Pos terpadu.
“1.850 pos pengamanan berfungsi untuk pusat informasi pengaturan lalu lintas dan rekayasa lalu lintas, serta memastikan keamanan maupun tersimpan pada objek pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya,” kata Sigit.
Kemudian, posyan berfungsi untuk tempat istirahat pengemudi, menajemen rest area, pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis dan berbagai pelayanan lainnya. Sedangkan pos terpadu berfungsi untuk pusat kendali operasi serta terintegrasi bersama pemangku kepentingan (stakeholder) terkait.
“Di Pos terpadu ini dilengkapi dengan command centre,” katanya.
Menurut jenderal bintang empat itu, untuk memastikan Operasi Ketupat 2023 berjalan optimal, Polri membagi lima wilayah utama di Pulau Sumatera, Jawa dan pengendalian secara kewilayahan di setiap Polda lainnya dengan menjadikan NTMC Polri sebagai posko operasi terpusat.
“Posko tersebut didukung dengan berbagai kemampuan sehingga setiap perkembangan situasi di lapangan, bisa terpantau secara real time,” paparnya.
Dalam Operasi Ketupat 2023 ini melibatkan 148,261 personel gabungan terdiri atas TNI, Polri, kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Rahajar, Jasa Marga, Satpol PP, dinas perhubungan, dinas kesehatan, pramuka dan mitra Kamtibmas lainnya.
Seluruh personel yang terlibat disebar bertugas di 2.787 posko yang telah dibentuk.
Di sisi lain, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas utamanya di jalur arteri, Polri telah memetakan 125 titik rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).
Pada titik-titik tersebut ditempatkan personel guna melakukan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali) dan melakukan rekayasa lalu lintas seperti pemberlakuan ganjil-genap, one way, penutupan u-turn (putar balik) serta penyiapan jalur alternatif.
Asisten Operasi Kapolri (Asops) Kapolri Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendy mengatakan titik-titik kerawanan tersebut telah didirikan posko pengamanan, pos pelayan dan pos terpadu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Titik-titik sudah dipetakan, dan sudah didirikan posko-posko dan rekayasa lalu lintas,” kata Agung.(nag)