Breaking News
---

Erupsi Gunung Marapi, 28 Pendaki Berhasil Diselamatkan

Sebanyak 28 orang pendaki  Gunung Marapi di Sumatra Barat ditemukan selamat  dari total 75 orang pendaki yang sudah dievakuasi oleh tim gabungan.  Dari 28 pendaki  itu, sebanyak 19 orang dipulangkan.

Erupsi Gunung Marapi, 28 Pendaki Berhasil Diselamatkan

“Mereka telah dipulangkan tim gabungan. Dan sembilan pendaki tambahan juga telah dievakuasi hingga hari ini," kata Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Agam Ade Setiawan Putra dalam siaran pers BNPB, Senin 4/12/2023).

Tim gabungan membawa para pendaki selamat ke fasilitas medis untuk perawatan lebih lanjut. Di antaranya RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi dan RSUD Padang Panjang karena mengalami luka-luka. 

Sedangkan 11 pendaki lainnya meninggal dunia., masih dilakukan identifikasi  oleh petugas.  Sebelumnya, Pusdalops BNPB masih menerima informasi 26 pendaki yang belum berhasil dievakuasi. 

Nama ke-26 pendaki telah teridentifikasi, dengan rincian sebanyak 20 orang teridentifikasi melalui pendaftaran yang terlacak dari jejak digital. Sedangkan sisanya, mereka terdaftar saat di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.  

Hingga kini belum ada konfirmasi identitas 11 pendaki tersebut. Apakah masuk ke dalam 26 pendaki namanya sudah teridentifikasi melalui mekanisme pendaftaran Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.

Sementara itu, data mutakhir dari aktivitas vulkanik di Gunung Marapi per Senin (4/12/2023) pagi hingga pukul 06.00 WIB, tercatat ada delapan kali letusan. Kemudian, 43 kali hembusan, dengan amplitudo paling besar mencapai 14,2 mm serta berdurasi selama 56 detik. 

BPBD mengimbau kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tidak melakukan aktivitas di bawah radius 3 kilometer dari puncak atau kawah. Selain itu masyarakat agar memakai masker, topi, dan kaca mata ketika beraktivias di luar ruangan.

"Kami juga mengimbau tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya.  Terkait dengan aktivitas vulkanik, PVMBG masih menetapkan Gunung Marapi pada status level II atau waspada," ujarnya.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan