Dalam mengantisipasi agar tidak terjadi kembali adanya badan aadhock pemilu, atau anggota KPPS yang meninggal dunia, pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, KPU Subang akan memperketat seleksi KPPS.

Foto ilustrasi

Kasubag Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Subang Brepo Herdiansyah mengatakan, meski tahapan seleksi anggota KPPS Pilkada Serentak 2024 masih lama, namun setidaknya peristiwa meninggalnya lima badan addhock pemilu 2024, menjadi bahan evaluasi, sekaligus menjadi dasar persyaratan dalam rekrutmen anggota KPPS tersebut.

"Mungkin kami akan lebih memperketat dalam proses seleksi anggota KPPS Pilkada Serentak 2024 nanti," ujar Brepo di Subang, Kamis (29/2/2024).

Terkait rekam medis badan addhock yang datanya sudah ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, lanjut Brepo, KPU akan bekerjasama dengan Dinkes dalam proses seleksi nanti.

"Artinya, kita akan mengetahui dari rekam medis badan addhock pemilu, khususnya yang sudah terlibat dalam penyelenggaraan pemilu 2024 kemarin, yang tercatat di Dinkes, sehingga yang memiliki penyakit bawaan, tentunya akan menjadi bahan pertimbangan KPU dalam proses seleksi. Agar kedepan tidak terjadi lagi, ada badan aadhock yang meninggal dunia," tegasnya.

Brepo juga menambahkan, meski beban kerja antara penyelenggaraan pemilu 2024 dengan pilkada serentak berbeda, tetapi memperketat seleksi jauh lebih baik, agar peristiwa meninggalnya lima badan aadhock, tidak terulang pada pilkada serentak 2024.(*)