Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, meminta kepala daerah rutin memantau harga di pasar dan retail modern. Hal itu guna mengecek ketersediaan pangan dan kestabilisasi harga pangan jelang Ramadan.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi,

"Karena biasanya baru ada kata kelang puasa, jelang lebaran harga itu sudah naik," katanya di Jakarta, Senin (4/3/2024). 

Arief mengatakan pangan selalu menjadi topik utama pembahasan dalam beberapa Sidang Kabinet Paripurna terakhir.

Presiden, kata dia, juga telah memberi arahan agar jajaran pemerintah bisa memastikan ketersediaan dan menjaga harga tetap stabil. Untuk itu pemantauan harga langsung ke pasar dan retail menjadi penting. 

Misalnya memastikan beras murah Bulog dijual sesuai ketentauan, yakni Rp10.900 per kilogram. Selain itu, kepala daerah juga bisa menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) hingga berkoordinasi dengan tim pengendali inflasi daerah.

Ia memastikan evaluasi rutin akan dilakukan pemerintah pusat terhadap upaya menjamin ketersediaan dan stabilisasi pangan ini. Selain itu, Arief juga minta Bulog beroperasi 24 jam. 

Langkah tersebut guna mempercepat bongkar muat beras impor yang tiba di Indonesia. "Bulog harus buka 24 jam untuk mempercepat bongkar," ujarnya.

Arief mengatakan untuk untuk proses bongkar muat 27 ribu ton beras saja memerlukan waktu 6 hari. Sedangkan beras impor untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang akan masuk ratusan ribu ton.

Ia pun memastikan PT Pelindo juga akan ikut ambil bagian. Yakni mempersiapkan pelabuhan-pelabuhan yang dikelola pihaknya di berbagai wilayah Indonesia.

Arief menegaskan langkah ini merupakan arahan langsung Presiden, Joko Widodo. Kepala Negara kata dia ingin agar beras-beras impor itu segera tiba di 23 pelabuhan yang dituju. (*)