Pemerintah menaikkan anggaran subsidi pupuk menjadi Rp54 triliun untuk alokasi 2024. Hal ini ditetapkan setelah penambahan volume pupuk dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

Anggaran Subsidi Pupuk Naik Jadi Rp54 Triliun

Demikian disampaikan Dirut PT Pupuk Indonesia, Rahmat Pribadi, Senin (18/3/2024). Menurut dia, pada awalnya pemerintah akan menambah Rp14 ribu untuk subsidi pupuk.

"Tetapi kemudian pemerintah melihat ketika Indonesia bisa swasembada pangan, pupuk yang dialokasikan sebanyak 9,5 juta ton," ujarnya. Karena itu, volume pupuk kemudian dikembalikan menjadi 9,5 juta ton dengan anggaran Rp54 triliun.

Rahmat mengatakan anggaran pupuk bersubsidi sebelumnya sebesar Rp26 triliun. Penambahan subsidi bertujuan mencapai volume pupuk sesuai kebutuhan pertanian, sehingga mencapai swasembada pangan seperti 2017.

Menurut Rahmat, keputusan penambahan dana subsidi pupuk telah dibahas pada rapat bersama Kementerian Pertanian. Rapat tersebut dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Mengenai proses penyaluran anggaran tersebut, Rahmat mengatakan masih dalam tahap pengurusan. Hal ini karena sejumlah peraturan terkait hal tersebut harus direvisi untuk mengakomodasi perubahan tersebut.

Pengurusan anggaran belanja tambahan pun juga tengah diproses yang membutuhkan waktu dan melibatkan banyak pihak. Khususnya pada level Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pertanian.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang dekat ini, itu bisa diputuskan melalui rapat menteri,' kata Rahmat. Dia berharap Maret ini sudah bisa diputuskan sehingga subsidi pupuk 9,5 juta ton bisa benar-benar direalisasikan.

Rahmat memastikan pula pihaknya siap memasok 9,5 juta ton pupuk subsidi seperti ditugaskan pemerintah. Menurut dia, saat ini Pupuk Indonesia mampu memproduksi 14 juta ton per tahun.

Rahmat juga menuturkan Presiden Joko Widodo telah mengarahkan agar program pupuk subsidi harus didasarkan pada volume kebutuhan. "Jadi, penetapan volume pupuk sudah sesuai kebutuhan riil dengan anggaran yang diatur secara proposional setiap tahun," ujarnya. (*)