Breaking News
---

Puasa Itu Ada Tingkatannya, Posisi Anda di Level Berapa?

Sebuah praktik ibadah yang familiar bagi umat Islam, memiliki tingkatan yang membedakan kualitas pelaksanaannya.(7/3/24).

Foto ilustrasi : Seorang muslim sedang jalankan sholat

Dalam Al-Quran, istilah "siyam" dan "saum" sering digunakan, meskipun memiliki perbedaan nuansa, keduanya mengacu pada konsep menahan diri.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 183, Allah memerintahkan umat Islam untuk berpuasa, menggunakan kata "siyam" yang merujuk pada menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri selama waktu puasa. "Namun, dalam Surah Maryam, Maryam diperintahkan untuk "saum" yang juga mengandung arti menahan diri, dalam konteksnya menahan diri dari berbicara," kata Ustadz Faried Saenong.

Selain puasa, amalan lain yang dianjurkan selama bulan Ramadan antara lain adalah membaca Al-Quran, berzikir, bersedekah, membantu orang lain, dan menambah ibadah sosial

Dijelaskan, perbedaan antara "siyam" dan "saum" juga tercermin dalam kamus bahasa Arab. "Siyam" mengacu pada tindakan berpuasa dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri, sementara "saum" mencakup menahan diri dari segala perbuatan dosa kecil.

Ustadz Faried Saeonong menjelaskan bahwa umat Islam beruntung karena kewajiban puasa hanya memerlukan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hubungan suami istri. Namun, untuk meningkatkan kualitas puasa, diperlukan juga menahan diri dari dosa kecil dan melakukan amal-amal saleh.

Puasa bukan hanya tentang menahan diri secara fisik, tetapi juga mengasah kesadaran spiritual dan moral.

Imam Al-Ghazali mengemukakan tiga tingkatan puasa: siyam (puasa umum), saumul hawal (puasa khusus), dan saumul khawatir (puasa elite). Puasa umum melibatkan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri. Puasa khusus melibatkan menahan diri dari dosa kecil, sedangkan puasa elite melibatkan menghiasi puasa dengan amal-amal saleh.

Puasa bukan hanya tentang menahan diri secara fisik, tetapi juga mengasah kesadaran spiritual dan moral. Puasa membantu umat Islam untuk menghindari dosa, memperbaiki karakter, dan berbuat baik kepada sesama. "Selama bulan Ramadan, umat Islam diajak untuk meningkatkan ibadah dan beramal sehingga kualitas puasanya semakin meningkat," ucap Ustadz Faried Saenong.

Tidak hanya itu, puasa juga mengajarkan untuk bersikap jujur, baik dalam melakukan ibadah di hadapan orang lain maupun ketika menyendiri. "Meskipun puasa adalah kewajiban pribadi, Allah selalu mengawasi dan menilai niat serta tindakan umat-Nya." ujar Ustadz Faried.

Selain puasa, amalan lain yang dianjurkan selama bulan Ramadan antara lain adalah membaca Al-Quran, berzikir, bersedekah, membantu orang lain, dan menambah ibadah sosial. Semua amalan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moral umat Islam serta membantu mereka memperoleh keberkahan dalam bulan Ramadan dan di luar bulan tersebut (*).

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan