Breaking News
---

Saat Lebaran 2024, 1,8 Juta Kendaraan Bakal Keluar Jakarta

 PT Jasa Marga memprediksikan sekitar 1,8 juta lebih kendaraan bakal keluar dari Jakarta melalui empat pintu gerbang tol, pada lebaran atau Idulfitri 1445 Hijriah mendatang.

“Ada ke arah barat yaitu gerbang tol Cikupa, ke arah selatan yaitu gerbang tol Ciawi, ke arah timur itu terbagi menjadi dua, ada trans Jawa dan ke arah Bandung. Ini total kendaraan yang melintasi 1.801.000 kendaraan,” jelas Senior General Manager Jasa Marga Metropolitan Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati, di Bandung, Jumat (22/3/2024).


Dikatakan Miko, bila dibandingkan dengan tahun 2023, Idulfitri 2024 volume kendaraan yang melintas keluar Jakarta naik sekitar 5,94 persen dari total jumlah secara nasional.

“Timur itu 58 persen dan ke arah selatan ada 18,8 persen dan ke arah barat ada 22,9 persen. Jadi kenaikan antara arus mudik dan normal, itu sama,” kata dia.

Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalulintas ke arah trans Jawa dan Bandung, Miko menjelaskan pihaknya akan membagi dua jumlah kendaraan dengan perbandingan 66 persen ke arah timur melalui trans Jawa dan 34 persen ke arah Bandung.

Sementara titik rawan kepadatan pada arus mudik nanti, Miko juga mewaspadai rest area 97 B, yang merupakan tempat istirahat favorit pengguna jalan tol Cipularang. Selain rest area 172, Jasa Marga juga mewaspadai titik rawan lainnya di ruas tol Cipularang dan Purbaleunyi, seperti gerbang tol Cileunyi, gerbang tol Pasteur, interchange Pasteur hingga 125 Bandung.

Foto : Tol Cipularang

“Kemudian di titik rest area ada 97 B yang merupakan favorit dari pengguna jalan. Kalau arus baliknya itu di 88 A yang berpotensi karena rest area sebelumnya sudah over kapasitas. Dan terakhir rest area 66 B,” jelasnya.

Selain melakukan rekayasa lalulintas, Jasa Marga juga jelas Miko menyiapkan sarana lainnya seperti ambulan, mobil derek, rescue, dan lainnya.

Miko juga mengimbau masyarakat agar tetap mengikuti informasi perkembangan arus lalulintas di tol Cipularang maupun Padaleunyi. Mengingat pada kondisi tertentu, pihak kepolisian akan melakukan rekayasa jalan, baik kontra flow maupun satu arah.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan