Breaking News
---

Terancam Punah, Kepiting Tapal Kuda Masuk Satwa Dilindungi

Populasi hewan langka kepiting tapal kupa saat ini terancam punah, karena maraknya aksi perburuan dalam jumlah besar. Kepiting tapal kuda saat ini masuk dalam daftar satwa yang dilindungi pemerintah Indonesia.

Terancam Punah, Kepiting Tapal Kuda Masuk Satwa Dilindungi

Mengutip unggahan KSDAE Menlhk, pada (14/1/2020), kepiting tapal kuda masuk dalam daftar satwa yang dilindungi. Hewan yang sudah berjasa besar untuk kehidupan manusia itu, harus dilestarikan karena terancam punah.

Terdapat tiga jenis kepiting tapal kuda yang dilindungi pemerintah Indonesia. ketiga jenisnya yaitu Belangkas Besar (Tachypleus Gigas), Belangkas Tiga Duri (Tachypleus Tridentatus), dan Belangkas Padi (Carcinoscorpius Rotundicauda).

Di Indonesia, hewan ini juga hidup di perairan dangkal di wilayah payau dan kawasan mangrove. Kepiting Tapal Kuda kerap digunakan di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang, hingga Asia Barat.

Darah biru yang dimiliki kepiting ini sering digunakan sebagai kebutuhan kesehatan. Atas dasar itu, hewan ini menjadi sangat diburu dan wajib untuk dilindungi karena marak terjadi penyelundupan besar-besaran.

Harga Darah Biru Kepiting Tapal Kuda

Hewan langka kepiting tapal kuda disebut-sebut, sebagai makhluk purba yang memiliki harga tinggi. Kepiting tapal kuda yang memiliki warna biru itu, dikabarkan memiliki nilai jual nyari Rp1 miliar per galon.

Mengutip laman Business Insider, satu galon darah kepiting tapal kuda bisa dibanderol sekitar US$60 ribu. Jika dilakukan kurs rupiah, maka harga darah biru kepiting tapal kuda sekitar Rp944,13 juta (kurs Rp15.735).

Melansir laman Natural History Museum, hewan langka kepiting tapal kuda saat inu menjadi incaran para pemburu. Pemburu tersebut, memburu darah biru yang disebut memiliki banyak manfaat.

Kepiting tapal kuda itu dinilai memiliki jasa besar untuk kehidupan manusia. Karena, sudah banyak vaksin dan obat-obatan yang diciptakan, berkat darah kepiting tersebut.

Darah biru kepiting tapal kuda, digadang-gadang mengandung sel kekebalan hingga sangat sensitif terhadap bakteri beracun. Maka dari itu para ilmuwan mengandalkan darah dari hewan ini.

Terutama, dalam mengembangkan tes Limulus Amoebosit Lisat (LAL) yang memeriksa kontaminasi pada vaksin baru. Serta LAL digunakan untuk mendeteksi patogen dalam obat-obatan yang sangat diperlukan seperti antibiotik suntik.

Hewan ini sangat bermanfaat dan dinilai berperan besar dalam membantu kehidupan manusia. Bahkan, sejumlah negara dunia dan para peneliti masih mengandalkan darah Kepiting Tapal Kuda untuk tes penting tersebut. (*)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan