Pemuda Indonesia yang tergabung dalam For You Palestine (FYP), kembali menggelar Aksi Kemanusiaan Palestina, di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jum’at kemarin,(5/4/2024).

Foto ilustrasi bela palestina

Hari ini di hari-hari terakhir Ramadan nan mulia, seluruh warga dunia menyaksikan tingkat serangan penjajah Israel terhadap rakyat Gaza, semakin memberikan gambaran tragedi kemanusiaan dengan pola genosida.

“Target genosida yang tak lain menyasar rakyat Gaza dilakukan dengan tersistematis, dengan serangan pemboman secara terencana, menghancurkan infrastruktur penting dan infrastruktur kemanusiaan,” kata Anggota Presidium FYP, Muhammad Syauqi Hafiz, saat memulai orasinya.

Menurut Syauqi, gerakan genosida yang sudah 180 harian ini, penjajah Israel mendapat dukungan penuh baik senjata, finansial dan juga pasukan militer dari negera-negara Barat, utamanya Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Perancis dll.

“Setidaknya hal ini termaktub dalam keputusan Hakim Federal di Amerika Serikat, yang telah mengakui keterlibatan Amerika Serikat, dalam genosida bersama penjajah Israel di Gaza, dan menuntut Joe Bidden segara menghentikan bantuan militer tambahan, ataupun dukungan diplomatiknya,” kata Syauqi.

Di tempat yang sama, Ketua Presidium FYP, Hadi Kusuma menyatakan, serangan juga terjadi terhadap kerumunan pengungsi Gaza, yang tengah mengantre bantuan di dekat Rumah Sakit Al Shifa, Gaza.

"Setidaknya 7 orang tewas dan 86 orang terluka. Bahkan serangan terhadap pengungsi yang tengah antrean bantuan di Barat Daya Kota Gaza, menewaskan 112 orang dan melukai ratusan lainnya," katanya.

Fenomena badai sempurna kemanusiaan genosida di Gaza ini, merupakan badai bagi runtuhnya kemanusiaan. “Mekanisme bencana kemanusiaan penanggulangan yang kami lihat beberapa pekan, bahkan bulan terakhir, warga Gaza memakan burung, pakan ternak dan rumput” kata Hadi menirukan juru bicara Kantor kamanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke.

“Mereka telah mengkonsumsi apa yang ada, tidak ada lagi yang tersisa. Krisis ini buatan manusia, dan mendesak semua negara terus menekan Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan Gaza," tambah Hadi seperti yang ditegaskan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk. (*)