Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) resmi mengakui Idulfitri dan Iduladha sebagai hari besar keagamaan. Penetapan ini diambil UNESCO setelah adanya usulan dari Indonesia dengan didukung oleh lebih dari 30 negara.

Foto ilustrasi : Sholat Idul Fitri

"Alhamdulillah, atas usulan Indonesia, dan didukung lebih dari 30 negara. UNESCO telah mengakui Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sebagai Hari Besar keagamaan,” demikian dalam unggahan akun Kedubes Indonesia di Paris @indonesiainparis, dikutip Senin (1/4/2024).

Bukti dari pengakuan soal dua hari besar ini adalah UNESCO tidak akan mengadakan pertemuan resmi di dua waktu tersebut. Keputusan ini juga berlaku untuk pertemuan di Markas Besar UNESCO di Paris.

Dalam dokumen resmi di situs UNESCO dijelaskan pengakuan terhadap Idulfitri dan Iduladha adalah bentuk komitmen merangkul keragaman budaya dan agama dari negara anggota. "Dengan mengakui ketaatan penting ini, hal ini akan mendorong dialog antar budaya, saling menghormati, dan pemahaman dalam kerangka UNESCO," tulis keterangan dokumen tersebut.

Selain itu, UNESCO menyatakan, makna-makna yang ada di balik perayaam umat Muslim ini. Seperti introspeksi, persahabatan, dan penanaman nilai-nilai syukur, tidak mementingkan diri sendiri, empati, dan kasih sayang.

"Dengan mengakui peristiwa-peristiwa ini, UNESCO menegaskan kembali komitmen teguhnya sebagai pendukung keanekaragaman budaya dan katalis. Utamanya untuk membangun jembatan pemahaman antar bangsa," tulis UNESCO.

Sebelumnya, usulan pengakuan Idulfitri dan Iduladha ini diajukan dalam agenda sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-219. Adapun negara-negara yang mendukung pengakuan ini antara lain Aljazair, Bangladesh, Kolombia, Pantai Gading, Djibouti.

Kemudian Mesir, Indonesia, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Mali, Mauritania, Maroko, Oman. Ada pula Filipina, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Palestina, Sudan, Arab Saudi, Tunisia, dan Yaman.(*)