Sudah menjadi kebiasan jika hendak arus mudik pasti bakal muncul warung dadakan di sepanjang jalur mudik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyusul semakin banyaknya pemudik yang melintasi jalan baru -Klari Karawang. (3/4/24).

Foto : Warung dadakan di Jalan Baru Katawang

"Iya warungnya baru buka hari ini," kata Dadang, warga Bambu Duri,Kelurahan Karangpawaitam Karawang Barat, yang membuka warung dadakan di jalan arteri Karawang.

Ia mengaku sering membuka warung dadakan hampir setiap tahun saat musim mudik lebaran, memanfaatkan padatnya arus lalu lintas di jalan arteri Karawang pada musim mudik.

Sesuai dengan pengalaman, semakin padat kondisi arus lalu lintas, itu akan membuat warung dadakan menjadi ramai disinggahi pemudik, khususnya pemudik dengan sepeda motor.

Warung dadakan kini sudah bermunculan di sepanjang jalur mudik, mulai dari jalan arteri hingga jalur Pantura Karawang.

Warung dadakan di jalur mudik itu dibangun dengan bahan seadanya, menggunakan kayu atau bambu dan memanfaatkan bekas spanduk atau terpal.

Barang dagangan yang tersedia di warung ini ialah makanan ringan, kopi, mi instan, aneka minuman ringan.

"Harganya standar, tidak mahal. Kopi juga hanya Rp4 ribuan segelas," kata Dadang.

Ia mengakui hasil menjual makanan dan minuman di warung dadakan yang bermodalkan sekitar Rp4-5 jutaan itu cukup menggiurkan, apalagi saat kondisi arus lalu lintas sedang padat.

"Lumayan, lumayan-lah untuk tambah-tambah uang pada saat lebaran," katanya sambil tertawa lepas.

Sementara itu, jalan arteri Karawang kini sudah mulai ramai dilintasi pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Mereka yang melintasi jalan arteri Karawang itu ada yang menuju ke jalur Pantura dan ada pula yang masuk ke arah Bandung dan sekitarnya melintasi Purwakarta.(*)