Breaking News
---

Asal Usul Tahu Gejrot Khas Cirebon

Tahu gejrot termasuk salah satu makanan khas Cirebon yang banyak digemari. Makanan ini biasanya menjadi jajanan khas yang mudah dijumpai, bahkan banyak penjual tahu gejrot keliling yang menjajakannya. Rasa yang unik dan harga yang sangat terjangkau membuat tahu gejrot banyak digemari. Tahu gejrot memiliki nilai historis seperti makanan khas lainnya.

Foto : Tahu Gejrot

Mengutip dari disbudpar.cirebonkota.go.id, banyak orang-orang keturunan Tionghoa yang menetap di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Mereka memilih tempat tersebut lantaran dekat dari perairan sungai Cisanggarung. Alasan mengapa mereka suka tinggal dekat sungai tak lain mempermudahkan ketika harus melakukan kegiatan ekonomi dengan perahu.

Masuk ke abad ke-18, kuliner tahu gejrot ini mulai diperkenalkan oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Tidak lain, makanan ringan tersebut dibuat oleh para saudagar untuk disajikan kepada buruh dan pekerja. Itu lah alasan kenapa wadah tahu gejrot identik dengan piring tanah liat berukuran kecil. Lambat laun tahu gejrot mulai dikenal oleh masyarakat Ciledug. Hingga suatu ketika, tahu gejrot makin populer usai saudagar China memboyong kuliner berkuah asam manis pedas ini ke prosesi ritual klenteng Jamblang. Tradisi tersebut mengharuskan warga Tionghoa membawa makanan sebagai persembahan.

Mungkin banyak yang masih bertanya-tanya, kenapa sampai bisa dinamakan tahu gejrot? Konon, nama tahu gejrot ini bermula dari cara pedagang membubuhkan air gula merah di atas tahu potong atau istilahnya 'digejrotkan'. Ketika dituang, bunyinya seperti terdengar ' jrot-jrot' sehingga muncul nama tahu gejrot. Tapi di samping itu, versi lain mengatakan nama tahu gejrot muncul karena rasanya yang pedas. Alhasil, tercetuslah istilah 'Ngagejrot yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia pedas luar biasa.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan