Israel : Pasukan Israel menewaskan dua remaja Palestina dalam insiden terpisah di Hebron dan Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, di tengah peningkatan ketegangan dan serangan di wilayah tersebut.
![]() |
| Asap mengepul saat pasukan Israel menghancurkan sebuah rumah di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki, pada hari Selasa 2/12/2025. [Foto : Jaafar Ashtiyeh/ AFP] |
Salah satu korban, Muhannad al-Zughair (17), ditembak mati di daerah Abu Daajan, Hebron. Militer Israel mengklaim penembakan terjadi setelah remaja itu melakukan serangan tabrak lari yang melukai dua tentara.
Namun, koresponden Al Jazeera, Nour Odeh, yang melaporkan dari Ramallah, menyatakan adanya keraguan terkait klaim tersebut. “Kami tidak tahu apakah serangan itu benar-benar terjadi karena belum ada investigasi yang diluncurkan,” kata Odeh.
Ia menambahkan, korban remaja itu awalnya terluka dan melarikan diri ke Hebron sebelum kemudian ditemukan dan tewas di dalam mobil.
“Jasadnya kini ditahan oleh pasukan Israel, yang kini menjadi prosedur operasi standar,” tambah Nour Odeh, menjelaskan situasi tersebut.
Insiden kedua terjadi di utara Ramallah, dekat desa Umm Safa, yang menewaskan Muhammad Asmar (18). Odeh menyebut bahwa terduga pelaku “ditahan oleh tentara dan kemudian ditembak saat tergeletak di tanah dan dibiarkan berdarah selama berjam-jam.”
Dalam pernyataan resmi, militer Israel Selasa 2 Desember 2025, menyebut telah membunuh seorang warga Palestina yang "telah mulai menusuk tentara di dekat pemukiman tersebut". Layanan ambulans Magen David Adom melaporkan dua warga Israel terluka ringan akibat kejadian itu.
Hamas memuji insiden tersebut sebagai “operasi penusukan heroik,” dan menyatakan bahwa serangan itu “merupakan respons alami terhadap kejahatan pendudukan [Israel], dan pesan yang jelas bahwa upaya mereka untuk menghancurkan kehendak rakyat kami melalui operasi militer, pembunuhan harian, penangkapan, dan eksekusi lapangan tidak akan berhasil.”
Jurnalis Tewas dalam Serangan Drone di Gaza
Sementara itu, serangan Israel di Gaza terus berlanjut. Sebuah serangan drone Israel di Khan Younis, Gaza tengah, menewaskan fotografer Palestina Mahmoud Wadi. Kantor berita Wafa juga melaporkan bahwa jurnalis Muhammad Abdel Fattah Aslih turut terluka dalam serangan yang sama.
Korban, Mahmoud Wadi, terlihat dalam video yang diunggah dan diverifikasi oleh Al Jazeera, terbaring dengan rompi pers di atasnya, dikelilingi oleh para pelayat.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 260 pekerja media telah terbunuh di Gaza, menjadikannya konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah.
Peningkatan Ketegasan dan Krisis Kemanusiaan
Di seluruh Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel melanjutkan serangan. Pasukan menyerbu sekitar tiga rumah sakit di Hebron dan menghancurkan dua apartemen di desa al-Walaja, sebelah barat Betlehem. Pemukim Israel juga menyerang desa Burqa di barat laut Nablus, membakar traktor dan mencoba membakar kendaraan, sementara yang lain menyemprotkan grafiti di sebuah rumah.
Pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur adalah ilegal berdasarkan hukum internasional. Mahkamah Internasional tahun lalu menegaskan kembali bahwa kehadiran Israel di wilayah Palestina yang diduduki adalah melanggar hukum dan harus diakhiri.
Perang Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 70.100 warga Palestina dan melukai 170.965 orang. Selama periode yang sama, sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran. PBB menggambarkan situasi tersebut sebagai "bencana," dengan kurang dari separuh rumah sakit yang berfungsi dengan kapasitas minimal, dan kekurangan kritis obat-obatan serta peralatan.(*)

