Karawang-.Kondisi dunia pendidikan Kabupaten Karawang mesti kinclong (murni,red) dari pernak-pernik pungutan yang berkaitan admitrasi guru ataupun uang jasa.(19/7).

Kini mulai mengalir lagi informasi yang menyebutkan adanya dugaan-dugaan tak sehat dilingkungan pendidikan Karawang.Mulai dari uang pelicin untuk kenaikan pangkat atau golongan sampai kepada pengusunan peringkat Cakep menjadi Kasek. 

celi%2Bdi%2BwadasIsu atau kasus serupa pernah terbongkar oleh BKD dan beberapa jurnalis menjadi saksi terbukanya peristiwa  aib oknum Disdikpora Karawang  .

Pelaku telah merusak tatan,aturan dan peraturan yang ada malah jelas-jelas dilarang main uang (gratifikasi,red) tapi tetap yang bersangkutan melanggarnya,maka pelaku pun kena imbas pahitnya karena di giat mutasi dan rotasi berikutnya yang dijalankan diPlaza Pemda Karawang,oknum bersangkutan termutasikan.

Bukan hanya itu temuan lapangan dimasa pemerintahan Cellica-Jimmy sebenarnya,karena tak sedikit saat pelaksanaan mutasi-rotasi dan promosi digelar banyak peserta upacara "siluman".Misal  sewaktu di Lemahabang kali pertama masa pemerintahan Cellica-Jimmy menjalankan pelantikan pejabat,banyak orang tak diundang memasuki arena upacara dan ikut ambil bagian menjadi peserta sumpah jabatan dan pelantikan jabatan,(ini bentuk peserta siluman,red).Para pelaku mengikuti upacara seperti yang pejabat lain yang benar-benar diundangan oleh BKD Karawang atau OPD terkait,dan peristiwa tersebut menjadi komsumi publik sampai hari ini,Rabu,(19/7/2017),kemudian pihak BKD sudah mencatat peristiwa tersebut selain menembuskanya  pula ke Bupati Karawang dan Baperjakat.

Kali ini mengalir isu sangat deras pasca 60 orang penilik yang ditetapkan dan pada hari Selasa kemarin.(18/7), ke 60 penilik telah mendapatkan pembinaan oleh Bupati di Karawang.(Ini Beritanya)
Isu yang berkembang adalah tak jelasnya aturan dan peraturan untuk penetapan Cakep daftar tunggu,menurut narasumber yang dapat dipercaya bahwa modus hampir sama seperti yang ditemukan saat pelantikan mutasi dan rotasi di Lemahabang,yang imbasnya seorang oknum kepala UPTD bersangkutan dipindah tugaskan padahal sudah dekat masa pensiunnya.Madus yang dimaksudkan adalah merubah rengking hasil seleksi Kasek yang telah ditetapkan sebelumnya atau tanpa transparansi ke para calon Kasek (main uang dan hati,red).

Kami minta,ujar seorang narasumber yang katanya mewakili beberapa guru,agar pihak Disdikpora dan BKD Kabupaten bekerja obyektif dan normal.jIka saat pelantikan dilaksanakan di Kecamatan Lemahabang pelaku nakal bisa teridentifikasi dan oknum tertangkap basah oleh pihak BKD,masa sekarang ga bisa?.Saat ini malah lebih mudah untuk merebanya.Pasalnya,berapa Kasek atau Cakep yang mengikuti pencalonan penilik terbaca dan pasti jawabannya  jabatan Kasek dafatr tunggu banyak ditinggalkan oleh mereka yang menjadi penilik.

Narasumber memperjelasnya,jumlah penilik baru 60 orang dan asalnya sangat pasti yakni dari guru,Cakep menunggu,mantan Kasek atau Kasek termasuk ada seorang  Kasubag TU UPTD Pendidikan.

Kemudian ucapnya,kami yakin kepada BKD Karawang yang bekerja handal dalam mengindetifikasi masalah karena itu pekerjaan mereka,dan disanalah tempatnya mengolah data-data PNS,tegas narasumber.

Sudah saatnya BKD Karawang bekerja tanpa hati karena pelaku pun bekerja ga pakai hati,masa  harus diberikan hati terus-terusan jangan-jangan setelah diberi hati minta jantung pula,sindir narasumber yang enggan disebutkan namanya.

Kami yakin juga kepihak Disdikpora dan BKD Kabupaten Karawang sudah mengendus akan kabar ini,namun belum cukup bukti saja tetapi ketika suara kami menjadi  salah satu sumber reperensi untuk lebih membongkar isu yang ada pasti,maka terbukalah dugaan-dugaan jual beli jabatan Kasek oleh oknum Disdikpora,pungkasnya.

Masih ditempat yang sama,masih  teman sepropesi dengan narasumber pertama dan kedua,dia menandaskan bahwa namanya pelaku sulit ngaku terkecuali didapati buktinya.Sangat ditunggu Tim Siber Pungli Karawang bekerja propesional untuk membongkar dan membrantas sampai akar-akarnya,ucap narasumber yang sama meminta namanya dirahasiakan pula.

Penulis :Uus
Editor : Farida