PELITAKARAWANG.COM-.Pemerintah provinsi Jawa Barat selama satu tahun ini tengah melakukan proses pembenahan BUMD. Di antaranya restrukturisasi BUMD dengan merekrut pimpinan manajemen perusahaan melalui seleksi terbuka.
Add caption
Menurut Kepala Bagian BUMD Non Lembaga Keuangan Biro Investasi dan BUMD Jabar Irfan Hadisiswanto, salah satu kendala masalah BUMD di Jabar selama ini ada pada masalah manajemen sehingga di era kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul ulum sejak  akhir tahun 2018 restrukturisasi dilakukan hingga saat ini.
"Apa yang sudah dilakukan BUMD saat ini seperti belum terlihat tapi proses sudah berjalan sejak kepemimpinan gubernur sekarang. Hal yang pertama dilakukan yaitu restrukturisasi perusahaan. Jadi sejak akhir tahun kemarin beberapa perusahaan ada pergantian kepemimpinan, hampir semua BUMD kecuali Agrojabar. Pergantian itu di PT Jasa Sarana, BIJB, Tirta Gemah Ripah (TGR), Jaswita dan Migas Hulu Jabar itu dan sampai sekarang masih melakukan, gubernur ingin BUMD diisi orang profesional dengan sebanyak mungkin melibatkan masyarakat yang unggul,"ucap dia yang saat itu mendampingi Kepala Biro Investasi dan BUMD Jabar Noneng Komara Nengsih di Gedung Sate. 

Jabar Targetkan 400 M Deviden BUMD 2020

Saat ini, kata dia, yang sudah terpilih Dirut dan Dirkeu PT TGR, Dirut dan Dirkeu PT Jaswita. Adapun yang sedang berproses itu untuk Dirut dan Dirop BIJB, Direktur investasi dan Dirkeu Jasa Sarana, Dirkeu Migas Hulu Jabar.
"Sekarang kita lagi proses, tiga hari melakukan uji kemampuan dan kepatutan. Sesuai permendagri, terbuka, diseleksi melibatkan lembaga profesional,"kata dia.
Nantinya, lanjunya, mereka yang lolos akan dievaluasi setiap tiga bulan sekali. Mereka akan diikat dengan kontrak kinerja yang dasarnya rencana bisnis sesuai dengan RPJMD. Nantinya ada rencanan lima tahun dan rencana tahunan yang diturunkan dalam rencana bisnis tahunan.
"Mereka yang tidak perform bisa diputus atau mengundurkan diri,'"kata dia.
Selain itu, untuk merger, kata dia, pihaknya sedang memproses merger BPR di Cirebon. Pihaknya secara bertahap telah menggabungkan beberapa BPR milik BUMD Jabar sejak 2010 terus ada perbaikan. "Tinggal Cirebon ini tahap akhir mereka jadi satu BPR untuk jadi perseroan tahun ini. Saat ini  Jabar ada 14 BPR belum termasuk yang Cirebon yang jumlahnya ada 7," ucap dia.(er).