IBI Minta Kemenkes Kembali Tempatkan Bidan di Desa-desa
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menggelar acara kongres IBI ke-17 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat. Acara kongres itu sekaligus mengukuhkan Pengurus Pusat dan Ketua Umum IBI yang baru. (4/11/23).
 |
| Ketua Umum IBI periode 2023-2028, Adhe Jubaedah |
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum IBI periode 2023-2028, Adhe Jubaedah berharap, pemerintah kembali menempatkan bidan di desa-desa. Pasalnya, saat ini hanya 41.000 desa di Indonesia yang memiliki bidan.
"Kami berharap kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), karena kita tahu bahwa dari 8.300 desa, saat ini hanya tinggal 50 persen bidan di desa. Jadi kami berupaya mendorong Kemenkes untuk kembali mengangkat bidan-bidan untuk mengisi desa-desa di seluruh Indonesia," kata Adhe kepada wartawan di Jiexpo Kemayoran, Jumat (3/11/2023).
Selain mendorong pemerintah untuk memenuhi kebutuhan bidan di desa, pihaknya juga mendukung keberadaan Posyandu Prima di daerah. Sebagai informasi, posyandu prima merupakan integrasi layanan kesehatan primer guna memenuhi kebutuhan di posyandu dan puskesmas.
Untuk mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan, bidan, pemerintah bersama IBI memiliki program Nusantara Sehat. Para bidan yang mengikuti program Nusantara Sehat rencananya ditempatkan di wilayah terkecil dan kepulauan.
"Kami minta program ini diteruskan, ketika bidan bekerja di daerah perbatasan maupun terpencil, diperlukan skill (keahlian) tambahan. Karena bidan di daerah terpencil itu kan tidak ada tenaga kesehatan lain selain bidan," ujar Adhe.
Sebagai salah satu garda terdepan dalam mengawal kesehatan Ibu, Bayi dan Balita, IBI juga ikut mendorong peningkatan kesehatan reproduksi seksual."Salah satunya kami mengadvokasi kekerasan terhadap perempuan berbasis gender serta mengeliminasi praktik-praktik berbahaya pada perempuan," kata Adhe, mengakhiri.(*)
