Polisi Bekuk Penjual Ribuan Sepatu Palsu Merk Terkenal
Satreskrim Polresta Bandung mencokok dua pelaku penjual sepatu palsu merk terkenal. Keduanya adalah LS (33) dan CI (31). Warga Paseh Kabupaten Bandung itu pun terancam pasal 100 dan 102 UU RI nomor 20 tahun 2016 tentang merk dan indikasi geografis dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda 2 milyar rupiah.
Polisi Bekuk Penjual Ribuan Sepatu Palsu Merk Terkenal
Keduanya pun beserta barang buktinya dihadirkan pada pers release di Mapolresta Bandung, Selasa (5/3/2024).
" Polresta Bandung mengungkap kasus dimana tersangka memperjual belikan sepatu dengan menggunakan merk palsu," terang Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Tidak tanggung-tanggung, ada ribuan pasang sepatu yang diduga palsu yang disita yaitu 2.538 merk Converse dan 30 sepatu merk Nike. Turut disita juga Satu buah Laptop dan Satu buah akun Shopee.
" Diketahui bahwa sejak Oktober 1922, tersangka ini memperdagangkan sepatu dengan merk ilegal kemudian oleh pemilik lisensi diketahui kemudian telah ada komunikasi diantara keduanya dan ada kesepakatan ada solusi," ujar Kusworo.
Namun hingga Februari 2024, kesepakatan damai itu tidak terjadi hingga akhirnya pemegang lisensi sepatu itu melaporkannya kepada Polresta Bandung.
Kedua tersangka menurut Kusworo adalah reseller dan memastikan kalau pihak Kepolisian saat ini masih melakukan pengembangan untuk mengetahui produsen atau dimana sepatu palsu itu dibuat.
Kusworo Wibowo pun menghimbau masyarakat untuk menghindari atau tidak membeli barang palsu.
" Daripada membeli barang-barang palsu, lebih baik meningkatkan UMKM seperti himbauan bapak Presiden Republik Indonesia. Dengan kita meningkatkan UMKM, kita membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat Indonedia," pinta Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Salah seorang tersangka, CI mengakui perbuatannya. Menurutnya pembelian sepatu palsu itu bisa dilakukan secara online atau membeli langsung ke gudang.
" Kita jual antara 300 sampai 350 ribu. Kalau yang aslinya kisaran biasanya antara Satu juta hingga Dua juta lebih," aku CI sambil tertunduk.(*)
