LAHAT,PELITA KARAWANG ON LINE-.Meski terlambat beberapa hari, namun peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW sangat bermakna bagi masyarakat Lahat.Betapa tidak, Pemkab Lahat bekerjasama dengan Perusahaan Batubara Bukit Asam (PTBA) menghadirkan Da’I sejuta ummat, KH Zainuddin MZ untuk memberikan tausyiahnya kepada masyarakat Lahat, Sabtu (17/7), di Masjid Agung Pasar Lama Lahat.

Sejumlah masyarakat dari berbagai penjuru Lahat datang untuk menyaksikan dari dekat da'i yang selama ini mereka dengarkan ceramahnya baik di radio, televisi, maupun dalam bentuk kaset. Tidak sedikit masyarakat yang mengabadikan foto KH Zainuddin MZ dengan kamera HP. Bahkan sejumlah pengunjung merekam ceramahnya dengan format video menggunakan HP.

Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva’I SE memberikan apresiasi tinggi kepada PTBA yang bersedia mendatangkan da’i sejuta ummat kepada masyarakat Lahat. Menurutnya, masyarakat harus merasa berbangga berada disekitar perusahaan yang peduli dan bersedia memperhatikan kebutuhan masyarakat baik dalam hal keagamaan maupun pembangunan.

“PT BA yang memprakarsai acara ini. Kita patut berbangga didampingi perusahaan dengan kontribusi yang besar untuk pembangunan Lahat ini,” ujar Aswari.

Sementara KH Zainuddin MZ dalam ceramahnya yang berlangsung sekitar satu jam dengan tema “aplikasi Shalat dalam kehidupan sehari-hari” meminta ummat muslim untuk menerima dan sabar dalam menghadapi cobaan.

“Kita sebagai manusia yang mendapat titipan dari yang maha kuasa harus mampu menjaganya dengan baik. Bayangkan jika apa yang kita titipkan kepada rekan atau seseorang mengalami kerusakan, tentunya kita akan sangat marah, begitupun dengan Allah, dia akan murka jika apa yang di titipkannya tidak dijaga dan dipelihara dengan baik,” katanya.

Da’i sejuta ummat ini juga berpesan agar ummat muslim dapat menggunakan tekhnologi yang semakin hari semakin canggih dengan positif. Jangan memanfaatkannya teknologi untuk hal yang dilarang apalagi merugikan orang lain.

Zainuddin mencontohkan sebuah pisau yang berada di tangan seorang seorang muslim dan seorang preman. Menurutnya, pisau di tangan seorang muslim hanya akan berakhir di leher binatang. Sebaliknya, jika berada di tangan orang jahat, maka akan berakhir di leher rekannya sendiri.

“Begitupula dengan teknologi yang saat ini semakin canggih. Dia bisa menjadikan masyarakat cerdas jika digunakan dengan baik, namun sebaliknya akan menjadi musibah jika dimanfaatkan dengan tidak baik seperti contoh handphone yang saat ini banyak di gunakan untuk hal-hal yang negatif,” ujarnya yang disambut anggukan masyarakat yang memadati masjid agung Laha/KUTIPAN DARI SRIPO/EVAN HENDRA/