Kementerian Keuangan telah menyalurkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi PNS sejak pekan lalu dan seluruhnya sudah cair pada Jumat 22 Mei 2020.(27/5/2020).

"Pembayaran THR kepada PNS pusat/TNI/Polri mulai dibayarkan pada hari Kamis, 14 Mei dan sampai hari Jumat, 15 Mei 2020 sudah mencapai lebih dari 70% dan ditargetkan agar hari ini sudah terbayarkan semua," kata Direktur Jenderal Pembendaharaan Negara Andin Hadiyanto.

Adapun anggaran THR PNS untuk tahun ini telah disiapkan pemerintah sebesar Rp 29,382 triliun. Anggaran ini terdiri anggaran untuk PNS pusat, PNS daerah dan pensiunan PNS yang totalnya berjumlah 8,2 juta jiwa.

Untuk pensiunan pusat dianggarkan sebesar Rp 6,775 triliun untuk 875.096 PNS dan 925.508 TNI/Polri. Kemudian untuk PNS daerah dianggarkan Rp 13,898 triliun untuk sebanyak 3.200.854 orang.

Tak hanya itu, pensiunan juga akan tetap menerima THR pada tahun ini yang dianggarkan sebesar Rp 8,708 triliun untuk 3.168.712 orang. Maka THR untuk PNS pusat yang telah cair 70% tersebut sekitar Rp 4,743 triliun, sedangkan THR untuk pensiunan telah disalurkan 100% secara serentak.

"Untuk pembayaran THR kepada para pensiunan sudah dibayarkan semua pada hari Jumat 15 Mei 2020," kata dia.

Jika THR sudah dicairkan, lalu bagaimana dengan gaji ke-13? Apakah ada?

Seperti diketahui, gaji ke-13 yang biasanya diberikan sebulan setelah THR atau saat tahun ajaran baru sekolah. Akan tetapi kali ini berbeda, karena PNS harus bersabar lantaran gaji ke 13 tidak akan diberikan dalam waktu dekat.

Menurut Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo pembahasan terkait pemberian gaji ke 13 akan dilakukan kuartal IV tahun ini. Artinya gaji ke-13, akan diberikan pada akhir 2020.

"Untuk gaji ke-13 akan diputuskan Oktober," katanya.

Yustinus mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak COVID-19. Termasuk fokus penggunaan APBN.

Yustinus pun meyakini konsumsi masyarakat tidak akan turun meski penyaluran gaji ke-13 dilakukan di akhir tahun. Pasalnya, anggaran tetap diberikan hanya saja waktunya yang diubah.

"Tidak (menurunkan konsumsi) saya rasa, karena hanya bergeser waktunya," jelasnya.