Breaking News
---

Tegas, PerguNU dan KKDT Karawang Minta Bupati Jangan Tunda Pencairan "Honda"

Penangguhan honor daerah (Honda) atau insentif tahunan bagi guru ngaji, merbot, Amil dan guru DTA setelah lebaran, mendapat sorotan dari beragam kalangan. Selain aktivis, guru ngaji dan forum Kelompok Kerja Diniyah Taklimnyah (KKDT), organisasi guru warga Nahdliyyin di Karawang juga ikut angkat bicara. Mereka, meminta Bupati bijak agar insentif para pejuang agama tersebut, tetap bisa di cairkan sebelum lebaran 1441 Hijriyah ini. 

Dikatakan Agus Solahudin, Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU), penangguhan insentif di tengah krisis pandemo covid-19 bagi guru ngaji, amil, merbot dan guru DTA jelas tidak setuju. Karena Honda merupakan agenda rutin yang selalu dibayarkan sebelum lebaran. Bagi kalangan bawah, guru ngaji yang mayoritas masih banyak keterbatasan materi, honda merupakan sesuatu yg sangan berarti dan dinanti, apalagi disituasi sulit seperti sekarang ini. Kalaupun Bagian Kesra beralasan sedang diberlakukan PSBB, sambungnya, itu bukan alasan yang cerdas, karena kalau Sudi, sekiranya harusnya sebelum PSBB sudah dibagikan. "Kalau covid-19 itu yang dijadikan alasan, itu alasan tidak tepat, karena covid sudah terjadi sebelum Ramadhan, mestinya kesra sudah punya konsep / planning tentang technik pembagian honda dalam situasi wabah pandemi covid-19 seperti ini, " Katanya. 

Ketua Kelompok Kerja Diniyah Taklimiyah Awaliyah (KKDT) Kecamatan Cilamaya Kulon ini menambahkan, Rencana setelah lebaran itu pun tidak menjamin bahwa situasi sudah normal kembali, kalau belum ? Alasan apalagi yang disampaikan oleh pejabat. "Maka saya mohon kepada Bupati, mewakili suara para guru ngaji tolong penyaluran honda di undur, insentif yang menurut orang belum seberapa, tapi itu justru sangat membantu untuk membeli kebutuhan lebaran, beli beras, zakat fitrah, beli pakaian anak dan istri dan kebutuhan lain selama dirumah, " Tutupnya. 

Senada dikatakan Ketua Forum KKDT Karawang, H Zaini Asikin. Penangguhan insentif, tidak disetujuinya. Dari awal Ramadhan, sering ia tanyakan, kaitan dengan pencairan Honda tahun ini. Gejala akan ada keterlambatan pencairan, sudah diperkirakannya.Karena bila dibandingkan dengan tahun kemarin. Progressnya sangat berbeda. Contohnya, tahun 2019, sebulan sebelum Ramadhan, proses input via Online (Simkesra) sudah selesai. Namun berbeda dengan tahun sekarang, dimana proses input via online selesai hampir menjelang Ramadhan. Kejanggalan ini membuatnya bertanya langsung ke Kabag Kesra soal bagaimana pencairan Honda tahun sekarang, tapi terus menerus, beliau menjawabnya selalu masih dalam Proses. "Mengagetkan, karena ternyata prosesnya adalah ditangguhkan ke Lebaran, "Keluhnya.

FKDT Karawang sambungnya, aangat berharap Pencairan Honda jangan sampai ditangguhkan. Dirinya setuju dengan beberapa tokoh, bila dibandingkan dengan proses pencairan bantuan yang lain, sebenarnya tidak begitu dengan pencairan honda. Prosedural kesehatan akan kita laksanakan. " Saya ingin menanyakan juga ke pihak yang berwenang, bila PSBB di Karawang masih berlanjut sampai bulan depan. Kira-kira Honda bisa dicairkan tidak ? Karena alasan Kesra sebelumnya adalah penangguhan dilakukan adalah gegara PSBB. Ada jaminan tidak Bahwa bulan Depan tidak PSBB ? "Tanyanya.

Meski demikian, ia mengucapkan terima kasih ke Pihak Pemda khususnya Bupati Karawang, dimana tahun sekarang ini quota Honda untuk DTA bertambah. Bila tahun 2019 quotanya adalah 1.499 dan Alhamdulillah sekarang ini menjadi sekitar 1.500 orang, begitu juga dengan BOPF untuk DTA, dimana Tahun 2019 anggaran BOPF DTA adalah Rp5 Milyar, tahun 2020 ini bertambah menjadi Rp10 Milyar. "Meskipun berahap jangan ditangguhkan, tak lupa dirinya juga haturkan terimakasih kepada Pemkab, karena urusan kuota, Pemkab sudah berhasil meningkatkan jumlah sasaran penerimanya. "Pungkasnya. (Rd)
Baca Juga:
Tutup Iklan