Breaking News
---

Anda Pengguna Android?? Uninstall Aplikasi Ini Sekarang

Pengguna Android, delete segera aplikasi populer Snaptube dari ponsel kamu bila tak ingin 'dirampok' karena munculnya tagihan di kartu kredit dan debit atas layanan premium yang tak disetujui.

Snaptube merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna mengunduh atau download video apapun di YouTube untuk menontonnya secara online. Aplikasi ini sudah didownload lebih dari 40 juta kali.

Berdasarkan penemuan perusahaan keamanan internet, UpStreamSystem, pengguna yang menginstall aplikasi Snaptube akan mendapati kenyataan membayar biaya layanan yang mahal. Itu karena aplikasi ini diam-diam mendaftarkan pengguna ke layanan premium mereka tanpa sepengetahuan pengguna. Praktik curang ini dikenal sebagai "fleeceware".

Praktik ini terjadi ketika pengguna mencoba trial aplikasi ini. Setelah masa uji coba berakhir pengguna memilih menghapus aplikasi ini agar tidak dilanjutkan ke versi berlangganan. Namun ketika dihapus pengguna ternyata sudah didaftarkan ke layanan premium perusahaan.

Google sendiri memang memungkinkan pengembang pihak ketiga menagihkan ke kartu kredit atau debit yang disimpan dengan akun Google untuk mengaktifkan beberapa layanan populer seperti Netflix.

Menghentikan tagihan diam-diam ini, kamu harus masuk PlayStore dan mengetuk tombol menu di kiri atas layar. Kemudian buka subcription dan temukan sesuatu yang berkaitan dengan Snaptube dan batalkan.

Diperkirakan, Snaptube telah mendapatkan sekitar US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun dari aktivitas penipuannya dari pengguna yang tidak menaruh curiga.

Melansir Express.uk, Jumat (12/6/2020), pengembangan Snaptube, Mobiuspace mengaku tidak mengetahui praktik tersebut. Mereka menuding aksi tak diinginkan ini ulah aplikasi pihak ketiga yang terkoneksi dengan SnapTube.

Google sendiri telah menghapus aplikasi Snaptube dari Play Store, namun aksi penipuan ini masih bisa berjalan bila aplikasi masih terpasang di ponsel Android. UpStreamSystem pun menyarankan untuk uninstall SnapTube.

Pada 2019, Upstream juga menemukan praktik penipuan di SnapTube. Aplikasi ini secara diam-diam mendaftarkan perangkat ke layanan premium yang tidak diinginkan pengguna dan secara otomatis mengklik iklan di background yang menguntungkan hacker yang menciptakan malware.


Guy Krief menambahkan Upstream menjalankan beberapa tes yang membuktikan aplikasi dapat "melayani dan merespons iklan di latar belakang tanpa persetujuan atau pengetahuan penggunanya."

Upstream menemukan Snaptube berisi kode perangkat lunak pengembang yang sama, Mango SDK, yang digunakan oleh aplikasi video populer China lainnya yang disebut Vidmate. Penggunanya juga dikenakan biaya untuk layanan berlangganan premium yang tidak dipesan.

Snaptube telah menanggapi tuduhan ini dengan menyatakan mereka adalah korban juga. "Kami tidak menyadari Mango SDK melakukan kegiatan penipuan iklan, yang membawa kami kehilangan reputasi merek yang besar," ujar manajemen Snaptube.

"Setelah pengguna mengeluh tentang perilaku jahat SDK Mango, kami dengan cepat merespons dan menghentikan semua kerja sama dengan mereka. Versi di situs resmi kami serta saluran distribusi yang kami kelola sudah bebas dari masalah ini."
Sumber di Snaptube mengatakan mereka berpikir untuk membawa pengembang Mangga SDK ke pengadilan.

Pada 2019, Laporan Perusahaan Keamanan Sophos menunding Snaptube memutas iklan di background ponsel dan membuat klik aplikasi palsu. Kedua aktivitas ini memberikan keuntungan pada aktor jahat.

Dalam laporanya, Sophos menghitung selama periode waktu pelacakan, aplikasi Snaptube sudah diperbaharui lebih dari 3.000 kali. Itu berarti rata-rata 2,5 pembaruan per hari. Sophos diberitahu Agustus lalu Snaptube menghapus kode itu dari aplikasi, tetapi beberapa bulan kemudian tersebut belum dilakukan.**cnbc
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan