Awalnya Tri Ismiatul Nafi'iyah tak pernah kepikiran jadi model. Semua berawal dari potong rambut. Perempuan yang akrab dipanggil Mia ini awalnya pergi memangkas rambutnya. Ia pun pergi ke salon langganannya itu. Yang namanya ke salon pasti ada obrolan-obrolan dengan si pemilik salon atau stylist nya.
Dari obrolan santai itulah cewek kelahiran Kudus, 18 Januari 2001 ini dapat tawaran jadi model salah satu acara lomba. Karena ini tawaran model perdananya, Mia pun sempat takut ambil tawaran itu.
Ia pun asal mengiyakan. Karena memang berawal dari nol banget, Mia pun pun belajar secara otodidak. Di tambah si Mia ini termasuk cewek pemalu. Dilihat banyak orang membuatnya tidak percaya diri. Ya, sifatnya itu sulit dihilangkan.
Tapi niatnya untuk selalu mencoba dan mulai belajar menjadi model mengharuskan dia untuk bisa merubah hal yang sulit baginya itu. Ia juga menyadari, menjadi seorang model harus pede (percaya diri,Red).
”Bisa dibilang belajarnya dari lomba. Melihat peserta lain bergaya seperti ini itu harus begini. Dan sekarang sudah terbiasa kalo lagi di stage maupun di catwalk biar tampilnya bagus dan enak dilihat penonton,” kata perempuan bertinggi badan sekitar 160 cm ini. 
Ia pun menjadi ratu sehari saat lomba itu. Bagaimana tidak,tulis Radar Kudus Banyak orang yang mendandani dari ujung rambut sampai ujung kaki. Bahkan hal-hal yang kecil ada yang melayani. Ia pun tampak sedikit dewasa setelah didandani. Padahal saat ini usianya masih sekitar 18 tahun. Kostum pengantin tradisional bercorak hitam dengan sentuhan rangkaian buanga melati membuatnya terlihat lebih menawan.
Acara pun acara.  Mia mendapat  juara I di lomba perdananya. Mulai dari situlah dia makin mantap kalau bakal mencoba hal baru dengan penuh keyakinan. Dan menjalani dengan ikhlas. Semua akan lancar dan tentunya pasti senang.
Tetapi saat ini Mia belum bisa mengambil tawaran jika ada job di luar kota. Selain weekend. Karena menjadi model pun sebagai pekerjaan sampingan saja. Ia juga punya pekerjaan yang tetap dan tak bisa ditinggal.  Selain itu menjadi model baginya hanya untuk mengisi waktu kosong.
”Karena jadi model pun harus punya pekerjaan yangg tetap sih. Menurut saya, biar gak ngegantungin kerja model aja gitu,” pungkasnya. **vah