Juru Bicara Pemerintah RI untuk Covid-19, Achmad Yurianto, kembali memberikan update soal perkembangan kasus pasien yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Hingga Selasa (14/7/2020) total konfirmasi positif Covid-19 menembus 78.572 orang, bertambah 1.591 orang dibandingkan dengan kemarin."

Ada penambahan 947 pasien sembuh, sehingga total menjadi 37.636 orang," ujarnya di Graha BNPB dan disiarkan langsung melalui Youtube, Selasa (14/7/2020).


Selanjutnya, tuturnya, ada penambahan 54 kasus kematian sehingga total menjadi 3.710 orang.


"Ada 461 kabupaten/Kota di 34 Provinsi yang terpapar Covid-19," ujar Yurianto.


Sebelumnya, Yurianto mengatakan, kasus positif yang teridentifikasi dalam beberapa minggu terakhir adalah hasil pelacakan atau tracing, yang dilakukan secara masif. Selain tracing, pihaknya juga melakukan upaya pemeriksaan laboratorium secara masif.


"Sebagian besar kasus yang kita dapatkan adalah kasus-kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit," ujar Yurianto saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (13/7).


Melihat kondisi ini, ia berpesan kepada mereka yang terpapar virus untuk melaksanakan kegiatan isolasi secara mandiri di rumah. "Ini yang harus kita awasi agar, mereka bisa menjalankan dengan baik, bisa menjalankan secara lebih ketat, dan disiplin agar dalam 14 hari melakukan isolasi mandiri bisa didapatkan hasil yang baik dan nanti menjadi negatif," ujarnya.


Lebih lanjut, Yurianto menyampaikan, masih banyak masyarakat di sekitar kita yang belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Ia memperhatikan banyak sekali yang belum secara disiplin dan konsisten untuk menggunakan masker. Ini yang menjadi salah satu penyebab penambahan kasus akan terus-menerus terjadi.


"Tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak. Oleh karena itu, kami mengingatkan sekali lagi bahwa, upaya untuk mengendalikan sebaran ini kuncinya ada di kita," tegasnya.


Kunci pencegahan ada pada kesungguhan dalam mematuhi protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak setidak-tidaknya satu sampai dua meter dengan orang lain. Kemudian, penggunaan masker secara benar.


"Kita harus meyakini bahwa menggunakan masker harus dilakukan, sekalipun kita merasa berada di tengah orang-orang yang sudah kita kenal," lanjutnya.


Ia mengingatkan tetap menggunakan masker meskipun berada di dekat teman kerja yang sudah kita kenal.


"Tetap gunakan masker karena, kesalahan justru terjadi di tempat yang seperti itu," ucapnya.

Yurianto menggarisbawahi bahwa kita tidak tahu siapa yang terkena dan kemudian, membawa virus ini yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu, ia menyampaikan kepada masyarakat untuk menggunakan masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sesering mungkin. Setiap individu diminta proaktif untuk mematuhi etika berada di ruang publik, seperti kendaraan umum, tempat kerja, pasar.


"Kami memberikan beberapa contoh yang mungkin lebih mudah bahwa, penularan ini bisa dilakukan oleh droplet yang ukurannya kecil yang bisa melayang di udara dalam waktu yang relatif lama. Apalagi, ruangan itu tanpa sirkulasi udara sama sekali," ujar Yurianto.***.