Breaking News
---

Data Terkini Per 20 Juli Kasus Corona Nasional , Terpapar Positip Masih Bertambah

Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Senin (20/7), bertambah sebanyak 1.693 orang sehingga total menjadi 88.214 orang terinfeksi Covid-19. Dari total jumlah tersebut 46.977 orang dinyatakan sembuh dan 4.239 orang meninggal dunia.


Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan angka tersebut dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama 24 jam hingga pukul 12.00 WIB siang ini.

"Dari pemeriksaan ini kita dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.693 Sehingga totalnya 88.214," kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/7).

Sehari sebelumnya, kasus positif di Indonesia mencapai 86.521 orang. Dari total jumlah tersebut, 45.401 orang di antaranya sembuh dan 4.143 orang meninggal dunia.

Angka kumulatif itu berdasarkan data World O Meter, melampaui kasus corona di China. Pada hari yang sama World O Meter mencatat kasus positif di China sebanyak 83.660.

Namun berdasarkan data WHO pada hari yang sama, kasus China masih lebih besar dari Indonesia. Data WHO per Minggu (19/7), kasus positif di China sebanyak 85.937.

WHO telah menyampaikan informasi bahwa mikro droplet virus corona bisa bertahan di udara. Tingkat penularan bisa semakin tinggi andai masyarakat tidak memakai masker.

Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyatakan penyebaran virus corona lewat udara disebabkan oleh mikro droplet yang bertahan di udara. Penyebaran virus corona melalui udara itu berpotensi terjadi di ruangan tertutup.

Gugus Tugas menyarankan masyarakat untuk menyertakan sirkulasi udara baik di ruangan yang digunakan untuk beraktivitas. Warga pun diimbau untuk membuka jendela setiap pagi.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak penularan corona di Indonesia terjadi pada Agustus dan September. Perkiraan tersebut mengacu pada jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 yang saat ini terus melonjak.

Jokowi jauh hari telah meminta jajarannya untuk menurunkan kurva Covid-19 pada Mei 2020 dengan cara apapun. Target itu gagal dipenuhi. Ia pun mendorong para menterinya untuk bekerja lebih keras.**

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan