Meskipun di jaring dengan kartu tani maupun ajuan RDKK, para petani nampaknya harus lalu lalang mencari pupuk jenis urea di Kios lintas Kecamatan. Betapapun harganya lebih mahal, mendapatkan urea di musim tanam padi yang belum genap sebulanan ini, tetap di cari. Itu semua, sebagai akibat dari kelangkaan pupuk urea bersubsidi yang semakin menggila melanda sejumlah petani di Karawang. Bahkan, jika kelangkaan masih terjadi sepekan kedepan, para petani di Karawang mengancam demo produsen pupuk, PT Pupuk Kujang Cikampek. 

pupuk

"Jangankan urea jenis SP 36, Phonska saja sudah tidak ada. Kelangkaan ini sudah terjadi 20 hari terakhir dan mengancap pertanaman padi petani, jika sepekan kedepam masih saja langka, tanpa ada gerakan, kita pastikan petani akan gelar demosntrasi ke PT Pupuk Kujang Cikampek, " Kata Petani Desa Pulojaya Atam, Senin (31/8).

Ia mengaku, banyak petani Lemahabang harus lari ke Cilamaya, bahkan Batujaya sekedear mencari urea di Kios yang tersedia, betapapun harga normal yang subsidi biasanya Rp160-180 ribu/Kwintal, ini dibeli seharga Rp300 ribu saja, di beli para petani. Sebab, kebutuhan urea itu mendesak, apalagi di usia pertanaman 10 hari dan sebulan, jika tidak di "gemuk", pertanaman kurang perangsang pertumbuhannya jadi lambat. Oleh karenanya, para petani mengultimatum suplayer, Dinas Pertanian dan PT Pupuk Kujang, agar kiranya segera benahi distribusi urea yang mendesak dibutuhkan petani sekarang ini. "Memang Dinas yang mengajukan tambahan urea, tapi di sela darurat semacam ini, masa iya, Pupuk Kujang dan distributor yang lokasinya ada di Karawang sendiri, tega melihat para petani kewalahan nyari urea saja. Kalau begini, jangankan petani, UPTD Pertanian juga yang sudah berupaya keras pengajuan, bisa kita ajak demo Kujang tuh, "Katanya.

Lebih jauh Atam menambahkan, kabar yang beredar konon, stok Agustus untuk urea ini habis, sehingga suplayer/distributor baru akan mengeluarkan lagi urea per bulan September. Tinggal di lihat saja, kalau sampai pekan pertama bulan September masih tetap langka, tinggal melakukan aksi apa para petani di Karawang ini. Kalau ada alasan Dinas Pertanian Sedang dalam proses ke Provinsi pengajuan tambahan, seharusnya Karawang mendapat tempat istimewa oleh pihak Kujang yang pabriknya bercokol di Karawang tanpa harus menunggu ajuan bolak balik yang padahal pabriknya jelas-jelas di Karawang. "Terlalu prosedural, yang jelas tanaman petani Karawang terancam terlambat pertumbuhannya gara-gara ureanya tidak ada, " Katanya. 

Sementara itu, Humas Pupuk Kujang Indra Gunawan menyebut, salah alamat jika urusan pupuk urea langka melakukan demontsrasi ke PT Pupuk Kujang. Sebab, ia pastikan bahwa produsen sudah memenuhi pasokan kebutuhan pupuk sesuai e-rdkk dari provinsi, kemudian, apabila masih ada kekurangan prosedurnya dinas mengajukan kembali ke Propinsi. "Jadi baiknya minta dulu penjelasan kepada dinas terkait, " Katanya. 

Dikonfirmasi, Kabid Sarana Prasarana Dinas Pertanian Karawang, Entoh Hendra Permana belum memberikan balasannya sampai berita ini di tulis. (Rd)