Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) berharap, sekolah tatap muka bisa kembali di buka. Ini, bukan saja keinginan pengawas dan guru, tetapi juga orangtua, menyusul Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang selama ini sudah dilangsungkan berbulan-bulan sudah menguras energi, pemikiran dan financial yang tak sedikit. 

Anak SD


Hal itu, dikatakan Ketua KKPS Karawanga, Yusuf Ismail alias Iyus. Menurutnya, ketika banyak wacana tatap muka, itu dari awal ada Covid 19 sebenarnya juga sudah sangat siap. Hanya saja, semua stakeholder lapangan tetap harus mengikuti aturan yg dikeluarkan Kemendikbud maupun Pemda. Jujur, sebut Iyus, PJJ itu sangat membutuhkan energi pemikiran bahkan financial. Pihaknya, mulai pengawas, Kepsek, Guru dan siswa bahkan orang tua sudah lama menginginkan Sekolah di buka, itu juga yang jadi pertanyaan banyak orang tua.  "PJJ lebih berat dari pada tatap muka, konsentrasi harus bener-bener fokus, sebab jangan sampai PJJ ini tidak bisa mengakomodir hak anak untuk mendapatkan Pembelajaran, " Katanya. 

Iyus menambahkan, kendala yang sangat mendasar terjadi di semua kalangan baik Pengawas, kepsek, maupun guru terutama mereka-mereka yang sudah senior, sehingga dalam penguasaan IT tidak maksimal, apalagi kendala yang terjadi pada orang tua ini sangat rumit, misal orang tua tidak bisa mendampingi karena bekerja, padahal orang Tua merupakan penggerak utama dalam pembelajaran, kemudian kendala lain seperti punya anak sekolah lebuh dari 1 orang, sementara Handphone hanya 1, akhirnya ada anak yang jadi korban tidak maksimal mengikuti PJJ melalui Daring, belum lagi kesulitan Pembelian Kuota Internet, " Tapi, walaupun demikian, kita tetap semangat untuk malaksanakan tupoksi masing-masing.

Kami sangat berharap untuk segara Sekolah di buka agar proses Kegiatan pembelajaran maksimal. Kami sangat siap untuk pembelajaran Tatap Muka, ami sedang menunggu Surat Edaran Dari Pemda melalui Disdikpora, " Katanya. (Rd)