Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan bahwa pesantren hampir seluruhnya telah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka. Mau yang berada di zona hijau maupun zona non hijau.

Foto ilustrasi saja

“Kami pesantren, kami hampir 100 persen masuk kembali, tanpa mempedulikan zona,” terang dia dalam telekonferensi pers, Jumat (7/8) sore.

Meskipun begitu, satuan pendidikan tersebut tentunya telah mendapatkan izin dari pemerintah daerah (Pemda) maupun satuan tugas Covid-19 dalam pelaksanaan kegiatan tatap muka. Sebab, jika tidak mendapat izin, mustahil pesantren untuk dibuka.

“Tapi dengan kami garis bawahi, kecuali ditempat-tempat yang tidak dibenarkan oleh pemerintah setempat dan gugus tugas setempat. Kalau dia gaboleh, ya pemda setempat harus mengingatkan, ya kalau itu ga boleh,” sambungnya.

Kata dia, sejak masa pandemi Covid-19, telah banyak pesantren yang menghentikan aktivitasnya. Namun, ada juga yang belajar seperti biasa. Di mana saat ini, santri yang dipulangkan, kini telah bertahap memulai kembali kegiatan pembelajaran tatap muka.

Kenapa ada yang tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa, Menag mengatakan bahwa hal itu merupakan cara yang efektif dalam mengantisipasi adanya penyebaran virus. Sebab, ada penutupan akses masuk maupun keluar bagi para santri hingga tenaga didik saat dalam pesantren, tidak seperti sekolah biasa yang bebas keluar masuk.

“Itu kemudian memang menjadi lebih mudah, karena begitu santri masuk, ustadz masuk, mereka ngga kemana-mana sehingga sudah betul-betul masuknya sehat, dalam suasana sehat, kemudian ngga boleh keluar lagi, protokol kesehatan dijalankan, ya Alhamdulillah semua sehat,” pungkasnya.***