Penyuluh memiliki peran penting dalam peningkatan produktivitas pertanian di Jawa Barat (Jabar). Penyuluh dituntut meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, khususnya untuk mengembangkan pertanian pascapandemi Covid-19. 

Foto ilustrasi

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dinas PTH) Jabar menggelar pelatihan metode pengembangan usaha tani pasca-Covid-19 di Hotel Grand Tjokro, Rabu (7/4/2021). 

Kepala Dinas PTH Jabar Dadan Hidayat mengatakan, pandemi Covid-19 memaksa penyuluh pertanian untuk berinovasi dan mengembangkan kapasitas. 

"Acara ini digelar sebagai upaya untuk peningkatan akselerasi penyuluhan pada petani binaan hingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan bisa mewujudkan Jabar Juara Lahir dan Batin," kata Dadan. 

Berdasarkan data Dinas PTH, jumlah penyuluh di Jabar saat ini mencapai 6.136 orang. Dadan menyatakan, penyuluh pertanian memiliki peran dalam mendukung program utama pembangunan pertanian.

"Seperti swasembada yang berkelanjutan, diversifikasi pangan, dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk pertanian, serta tidak kalah penting lagi peningkatan kesejahteraan petani," tuturnya. 

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas PTH Jabar Guntur Santoso melaporkan, penyuluh yang mengikuti pelatihan tersebut dapat menularkan ilmu yang didapat kepada penyuluh lainnya di kabupaten/kota masing masing

"Setiap kabupaten/kota diwakili oleh dua penyuluh untuk menghindari kerumunan dalam pelatihan tersebut. Kami harapkan kebutuhan ketrampilan personal dan keahlian penyuluh Jawa Barat mampu mengimbangi sasaran produksi yang menjadi  tuntutan pasar sehingga mempunyai nilai jual" ucap Guntur.**Ts