SMPN 1 Cilamaya Wetan di rencanakan siap digarap pembangunan dua rombel senilai Rp300 juta tahun ini. Kepastian itu, di dapati saat kunjungan Bidang Dikdas Disdikpora Karawang Hi Yani Heryani saat meninjau kerusakan dan ancaman banjir tahunan di sekolah yang lokasinya tak jauh dari Sungai Cilamaya dan Kalen Cangab tersebut. 
"Iya insha Allah dua rombel kita anggarkan di tahun ini dan siap di SK kan. Kemudian ajuan lain misalnya untuk DAK, harus rapihkan dulu Dapodiknya. Besok pihak sekolah ke Disdikpora untuk melakukan perapihan Dapodik dan kekurangannya untuk syarat ajuan, " Kata Kabid Dikdas Yani Heryani, Rabu (16/2). 
Kunjungan Kabid Dikdas & Muspika Kecamatan di SMPN 1 Cilamaya


Camat Cilamaya Wetan Basuki Rachmat di dampingi Wakapolsek dan Danramil Cilamaya mengatakan, sekolah ini menjadi langganan banjir, karena posisinya berdekatan dengan Sungai Cilamaya dan Kalen Cangab. Sehingga, pihaknya berharap Dinas bisa mendorong bersama Muspika untuk normalisasi sungai dan peninggian tanggul agar debit air yang masuk bisa di minimalisir setiap tahun. Sebab, selain sekolah, sarana umum lainnya seperti Polsek, Kecamatan, Koorwilcambidik hingga BKPD juga ikut terdampak banjir.

"Ini jadi ketidaknyamanan proses belajar mengajar khusus di sekolah, apalagi saat PTM, karena hujan sedikit saja, posisi sungai di hilir ini meluap dan menggenangi sekolahan hingga 20 - 80 centimeter, " Ujarnya.

Selain berdampak pada kesehatan, banjir yang selalu menghampiri SMP juga bisa mengakibatkan kontur bangunan kelas cepat rapuh dan rusak, sehingga Disdikpora harus cepat menguras anggaran terus untuk rehabilitasi bangunan SMP. Karenanya, ia memohon dukungan Disdikpora agar sekolah-sekolah yang lokasinya tak jauh dari sungai-sungai besar, kiranya ikut mendorong dan mendukung ajuan-ajuan ke BBWS, PJT hingga Dinas terkait lainnya, baik normalisasi maupun pengadaan peninggian tanggul.

"Kita perlu dukungan dan support dinas, sebab kalau selalu bajir ke sekolah dan lama genangannya, bangunan di sekolah juga cepat rusak dan lapuk, " Katanya.

Kepala SMPN 1 Cilamaya, Hj Ida mengakui, banjir yang sering masuk bukan saja genangi lapangan, tetapi hampir setiap kelas dan ruangan guru hingga kantor. Masih mending kalau banjirnya air saja, namun sampah-sampah di sungai ikut terbawa ke komplek sekolah sehingga menimbulkan bau dan lingkungan yang kumuh. 

"Kita berharap ke Muspika agar kiranya meminimalisir banjir yang berpotensi masuk ke lingkungan sekolah dan sarana lainnya. Kami haturkan terimakasih atas dorongan dan supportnya, termasuk jug dari Disdikpora, " Ungkapnya. (Rd)